Berita Bangli

Persyaratan Dinilai Ribet, Koperasi di Bangli Tak Berminat Ajukan LPDB

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Marianus Seran
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, harapkan 1 juta wirausaha mapan hingga 2024.

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Program Kementerian Koperasi dan UKM berupa pinjaman dana bergulir, tak diminati koperasi di Bangli.

Buktinya terhitung sejak tahun 2017 silam, tidak ada satupun koprasi di Bangli yang mengusulkan pinjaman ini.

Kabid Koperasi Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Bangli, Ni Made Ariani menjelaskan program pinjaman dana bergulir ini sejatinya sudah ada sejak lama.

Program Kementerian ini disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM). "Besaran pinjamannya bisa mencapai miliaran," ucapnya, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: BREAKING NEWS: Dugaan Korupsi LPD Desa Adat Serangan Dilimpahkan, Dua Pengurus LPD Ditahan

Dalam perjalanannya, kata Ariani, pengajuan pinjaman dana bergulir terakhir pada tahun 2016.

Tercatat ada empat koperasi yang mengajukan pinjaman ini. "Namun semuanya tidak disetujui.

Surat dari LPDB hanya disebutkan tidak memenuhi persyaratan, tidak dijelaskan kategori apa yang tidak sesuai.

Kalau ada kejelasan kan kami bisa melakukan perbaikan," ungkapnya.

Sejak saat itu diakui Ariani tidak ada lagi koperasi yang mengajukan pinjaman dana bergulir hingga saat ini.

Tidak adanya koperasi yang mengajukan pinjaman dana bergulir, disinyalir karena syarat yang cenderung ribet. 

Baca juga: DITOLAK! Penangguhan Penahanan Tersangka IWJ, Kasus Korupsi LPD Desa Adat Serangan

Beberapa persyaratannya meliputi penilaian kesehatan koperasi minimal cukup sehat, harus ada jaminan, menyertakan fotokopi laporan unit usaha yang akan dibiayai atau laporan konsolidasi satu tahun, dan sebagainya.

"Selain itu dana bergulir harus jelas disalurkan kemana saja, tidak boleh diendapkan.

Jadi ketika mengajukan permohonan sudah dilengkapi siapa saja yang akan diberikan pinjaman oleh koperasi," ujarnya.

Karena ribetnya syarat ini, Ariani mengatakan kebanyakan koperasi di Bangli enggan menggunakan modal luar, dan memilih mengoptimalkan modal sendiri untuk kenyamanan berusaha.

Kendati tidak ada koperasi yang mengajukan pinjaman dana bergulir, Ariani mengaku pihaknya masih tetap melakukan sosialisasi pinjaman dana bergulir ini. (*) 

Berita Terkini