Indah menekankan, dana BSU tidak menggunakan uang iuran masyarakat di BPJS Ketenagakerjaan. Namun, BSU ini menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Bukan uang pekerja, jadi pakai dana APBN," tutup dia.
Menaker Puji Pengusaha Bali
Penyaluran BSU tahap pertama sudah dimulai sejak Senin 12 September 2022 bagi 4,36 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah juga ikut meninjau penyaluran BSU bagi pekerja di wilayah Badung.
Puluhan penerima BSU di Badung melakukan pencairan di Krisna Oleh-Oleh Bypass melalui mobil kas keliling Bank BTN dan BNI.
Menaker mengatakan, Bali termasuk salah satu Provinsi dengan penerima BSU cukup banyak.
Baca juga: Banyak Pekerja Terima BSU karena Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Menaker: Pengusaha di Bali Keren
Hal itu penanda bahwa para perusahaan atau pengusaha taat mengikuti aturan yakni mendaftarkan pekerjanya dalam BPJS Ketenagakerjaan.
"Bali ini termasuk provinsi yang banyak sekali menerima subsidi upah, meskipun Bali sebagai provinsi yang kecil. Kalau Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta mungkin penerima BSU-nya banyak itu wajar karena besar (wilayah dan penduduknya). Tapi Bali sebagai provinsi yang relatif kecil ternyata penerima BSU di Bali cukup besar," kata Menaker, Selasa 13 September 2022.
"Tandanya apa? Pertama karena kesadaran para pengusaha untuk menyertakan pekerjanya ke dalam program BPJS itu keren. Tetapi kami yang kedua kami melihat masih banyak perusahaan yang belum menyertakan pekerjanya ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan," sambungnya.
"Penyaluran BSU kita kerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara dan BSI (Bank Syariah Indonesia). Di luar itu dalam rangka mempercepat proses penyaluran itu kerja sama juga dengan PT Pos Indonesia," ujar Menaker.
Mengapa bekerja sama juga dengan PT Pos Indonesia, Menaker mengatakan, banyak pekerja yang tidak memiliki rekening di Bank Himbara sehingga untuk mempercepat penyaluran Kemenaker bekerjasama dengan Pos Indonesia.
Total data penerima BSU ini sebanyak 14,6 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan tetapi di tahap pertama sebanyak 4,36 juta penerima.
"14,6 juta penerima itu dalam beberapa tahap, kemarin 5,9 juta penerima datanya masuk kemudian kita screening dulu datanya apakah penerima program pra kerja, PKH, dan apakah mereka PNS dan anggota TNI-Polri serta BLT BBM. Lalu hasilnya ada 4,35 juta penerima BSU tahap pertama mulai disalurkan kemarin," imbuh Menaker.
Setelah tahap pertama selesai lalu pihak BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan data lagi untuk tahap kedua dan prosesnya sama, dan sebelum akhir 2022 sudah harus selesai semua (disalurkan kepada 14,6 juta lebih penerima BSU).
(*)
(Kompas.com/Agustinus Rangga Respati, Tribun-Bali.com/Zaenal Nur Arifin)