Gejala neurologis ini dapat berupa sakit kepala atau kenaikan tekanan darah.
Kondisi inilah yang bisa membuat sebagian anak sulit berkonsentrasi karena rasa sakit kepala yang dialaminya.
Apa yang Harus Dilakukan?
Penting untuk diketahui bahwa MSG, tidak selalu menjadi penyebab langsung berbagai efek samping yang sudah disebutkan di atas.
Ada jumlah maksimal MSG yang dapat dikonsumsi oleh setiap orang menurut WHO adalah 6 gram per hari.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, jumlah maksimal MSG yang boleh dikonsumsi adalah sebesar 5 gram per hari.
Jika ingin mencoba beralih pada makanan non MSG, Anda dapat menggantikan penggunaan MSG dengan kaldu nabati atau hewani.
Mencegah efek samping MSG
Satu-satunya cara ampuh untuk mencegah efek samping dari bahaya MSG adalah mengurangi konsumsi micin atau bahkan tidak mengonsumsinya sama sekali.
Jika sedang makan di restoran atau di pinggir jalan, mintalah kepada penjual atau pramusaji untuk mengolah makanan yang pesan tanpa micin.
Bila tidak bisa lepas dari mie instan, pilihlah varian yang tanpa MSG, dan jika ingin membuat goreng-gorengan, bisa menggunakan tepung tanpa micin yang mengandung zat besi, serat pangan, vitamin B2, B9, dan zinc (seng).
Pastikan selalu memeriksa label komposisi bahan dan nutrisi yang ada pada kemasan sebelum membelinya.
MSG sering dicantumkan dengan nama lain seperti monosodium L-glutamate monohydrate, sodium glutamate monohydrate, glutamic acid, MSG monohydrate, atau monosodium salt.
Dengan lebih cermat memilih, tetap bisa menikmati makanan lezat yang sehat bergizi tanpa perlu khawatir akan efek samping konsumsi MSG yang berlebihan. (*)