Ribuan ucapan duka dan doa dari netizen pun tersebar.
Mendoakan yang terbaik bagi mendiang Listya Dewi.
Bendesa Adat Patolan, I Nyoman Asmara Jaya, yang juga masih memiliki hubungan saudara dengan korban menjelaskan, saat ini pihak keluarga masih dalam suasana duka.
Bahkan orangtua mendiang Listya, masih belum biaa diajak berbicara.
Ketika ada sanak-saudara yang melayat, keduanya menyambut dengan tatapan kosong lalu menangis.
"Bapak ibunya masih sangat syok. Kita semua memahami karena ini terjadi tiba-tiba.
Tapi mau bagaimanapun, kita harus mengikhlaskannya.
Tidak ada yang bisa menebak jalan Tuhan," ujar Asmara Jaya.
Asmara Jaya mengatakan, kepergian Listya seperti telah ditentukan.
Hal itu terungkap dari keterangan teman yang membocengnya.
Di mana sebelum kecelakaan maut itu terjadi atau saat mereka dalam perjalanan ke rumah dari sekolah, temannya tersebut telah mengajak untuk menggunakan jalur Jalan Raya Sakah.
Namun saat itu Listya menolak, dan meminta untuk lewat ke jalur Sukawati-Saba.
Sebab jalur ini memang lebih dekat.
"Saya sempat tanyakan ke temannya yang diajak saat kejadian.
Katanya, temannya sudah mengajak agar lewat Sakah, tapi cucu saya (korban) maunya lewat sana (TKP)," ungkapnya.