TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kasus dua bocah dirantai di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, menyita empati dari tetangga korban.
Bahkan, saksi mata awal kejadian, Sunardi alias Pak Puput, tak bisa membendung air matanya.
Melihat nasib pilu yang dialami dua bocah malang ini.
Sebab nasib dua bocah dirantai itu, diperlakukan seperti hewan peliharaan.
Dengan terisak Sunardi pun menceritakan awal mula, kisah pilu dua bocah dirantai yang dilakukan ibu kandung mereka.
Baca juga: PILU, 2 Bocah Dirantai Ibunya Sendiri Saat Mati Lampu di Tabanan Bali, Begini Kondisinya
Baca juga: Sambil Terisak, Sunardi Tuturkan Saat Dirinya Selamatkan Dua Bocah yang Dirantai di Rumahnya
Pak Puput mengatakan, ia sudah tinggal sekitar 15 tahun di depan rumah atau TKP kejadian tersebut.
Rumah yang menjadi TKP kekerasan anak itu, merupakan rumah pribadi.
Rumah milik seorang warga lokal, yang baru sekitar enam atau tujuh bulanan tinggal lagi di Tabanan.
Sebelumnya, tinggal di Surabaya, Jawa Timur, karena berbisnis.
Orang asli Bali.
Rumah itu biasanya memang kosong.
Sepi dan sunyi.
Bahkan sudah 14 tahun.
Baru pada enam atau tujuh bulan itu, kembali ditinggali oleh anak pemilik rumah.