Bocah Dirantai

PILU, 2 Bocah Dirantai Ibunya Sendiri Saat Mati Lampu di Tabanan Bali, Begini Kondisinya

Kedua bocah dirantai itu, diselamatkan dari jeratan rantai ibu kandung, oleh tetangga mereka. Tetangga pun menangis menceritakan kondisinya.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ist
Kisah pilu dialami dua bocah di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali Mereka dirantai sang ibu.  Kedua bocah dirantai itu, diselamatkan dari jeratan rantai ibu kandung, oleh tetangga mereka. Seorang saksi, Sunardi, alias Pak Puput, yang merupakan saksi awal yang melihat kejadian bocah dirantai ini pertama kali pun, terisak menceritakan kisah pilu itu. 

TRIBUN-BALI.COM - Kisah pilu dialami dua bocah di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Mereka dirantai sang ibu. 

Kedua bocah dirantai itu, diselamatkan dari jeratan rantai ibu kandung, oleh tetangga mereka.

Seorang saksi, Sunardi, alias Pak Puput, yang merupakan saksi awal yang melihat kejadian bocah dirantai ini pertama kali pun, terisak menceritakan kisah pilu itu.

Baca juga: Tragis, Dua Anak di Bawah Umur di Tabanan Dirantai dan Ditinggalkan Saat Lampu Padam

Baca juga: NASIB PILU Bocah Telantar NY, Yastini Harapkan Hukuman Maksimal Bagi Jo Alias Tedi

Kisah pilu dialami dua bocah di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

Mereka dirantai sang ibu. 

Kedua bocah dirantai itu, diselamatkan dari jeratan rantai ibu kandung, oleh tetangga mereka.

Seorang saksi, Sunardi, alias Pak Puput, yang merupakan saksi awal yang melihat kejadian bocah dirantai ini pertama kali pun, terisak menceritakan kisah pilu itu.
Kisah pilu dialami dua bocah di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Mereka dirantai sang ibu.  Kedua bocah dirantai itu, diselamatkan dari jeratan rantai ibu kandung, oleh tetangga mereka. Seorang saksi, Sunardi, alias Pak Puput, yang merupakan saksi awal yang melihat kejadian bocah dirantai ini pertama kali pun, terisak menceritakan kisah pilu itu. (tribun bali/I Made Ardhiangga Ismayana)

Pak Puput mengaku, bahwa kedua bocah dirantai dan ibunya tinggal di rumah itu, sekitar empat bulanan.

Di mana memang tidak diketahui, adanya keributan di dalam rumah.

Hanya saja, setiap malam hari terdengar suara tangisan dari kedua bocah dirantai itu.

Dan keseharian dua korban bocah dirantai ini, diketahui hanya memakai pampers setiap siang hari.

Dan selalu berada di pagar rumah meminta roti, dan permen kepada dirinya dan istrinya.

“Kalau siang ya di pagar itu.

Terus manggil Pak De, Pak De, mana roti dan permen.

Kok aku gak dikasih roti sama permen.

Nah, kalau sama orangtuanya apa diberikan makan atau minum waktu di dalam rumah, saya tidak tahu,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca, Senin 24 Oktober 2022.

Dijelaskannya, bahwa rumah itu setiap hari dalam posisi pintu terkunci.

Sudah empat bulan terakhir ini, si anak sering sekali berada di pagar dan meminta makanan seperti roti dan permen itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved