TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pemkab Badung kini harus putar otak untuk mengolah sampah saat pelaksanaan G20. Pasalnya, saat G20, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung akan ditutup.
Penutupan TPA Suwung akan berlangsung pada 15-16 November mendatang.
Kendati demikian, strategi yang disiapkan Pemkab Badung yakni menyiapkan dua TPST yakni TPS Mengwitani dan TPST Samtaku yang berlokasi di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Hanya saja, sebelum pelaksanaan KTT G20, sampah akan diangkut secara maksimal, untuk mengurangi sampah yang ada.
Baca juga: Siap Terima Tamu G20 di Bali, Jokowi: Presiden Amerika dan RRT Akan Hadir
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Wayan Puja tidak menampik jika aktivitas pengangkutan sampah akan dihentikan pada KTT G20 yakni di 15-16 November 2022.
Untuk itu pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi, seperti dilakukan pengangkutan sampah sebelum dimulainya KTT G20.
"Kita upayakan ngegas sebelum G20, kita selesaikan sebelumnya. Kalau ada sisa-sisa sampah itu kita angkut dulu kesana (TPA Suwung)," ujar Puja, Selasa 8 November 2022.
Selain proses pengangkutan sampah dipercepat, Puja mengimbau, masyarakat dapat menyimpan sampahnya, menaruh di rumah terlebih dulu.
Hal itu pun hanya dilakukan pada 15-16 November 2022 mendatang.
"Instruksi dari pemerintah provinsi tabung dulu sampah sementara di rumah. Cuma dua hari, kalau dua hari tidak akan bau," ungkapnya.
Selanjutnya untuk penanganan sampah, pihaknya akan mengoptimalkan operational dua TPST di Kabupaten Badung.
Dua TPST yang dimaksud yakni TPST Mengwitani dan Samtaku.
Meski di TPST Mengwi sedang dilakukan penambahan kapasitas pengolahan, pihaknya sangat berharap akan siap beroperasi sebelum KTT G20.
"Semoga (TPST) yang di Mengwitani itu cepat selesai, sebelum 15 november sudah bisa dioperasikan. Sehinga sebagian sampah sudah bisa kita olah disana, selain itu sebagian akan diolah di TPST Samtaku," jelasnya.
Harapkan Dukungan TPS3R Desa