G20 di Bali

KTT G20 di Bali, ITDC Teken Kesepakatan Pakai Kendaraan Listrik, Dukung Net Zero Emission

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KTT G20 di Bali, ITDC Teken Kesepakatan Pakai Kendaraan Listrik, Dukung Net Zero Emission

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali semakin bersiap menjelang penyelenggaraan KTT G20 yang berlangsung di Bali, 15-16 November 2022.

Kawasan Pariwisata The Nusa Dua terpilih menjadi tempat diselenggarakannya rangkaian meeting kesiapan kegiatan KTT G20, side events, pameran UMKM, media center G20, serta akomodasi bagi kepala negara dan delegasi KTT G20.

Sebagai pengelola kawasan, ITDC juga siap untuk mendukung perhelatan KTT G20 dalam bentuk penyediaan kendaraan ramah lingkunan.

Penyediaan kendaraan listrik sebagai salah satu alat transportasi di dalam dan keluar/masuk kawasan ini sesuai dengan salah satu isu prioritas KTT G20 yakni transisi energi berkelanjutan, yang bertujuan mewujudkan target net zero emission yang digaungkan pemerintah, melalui transisi dari penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil ke penggunaan kendaraan listrik ramah lingkungan yang lebih bersih.

Baca juga: 38 Pesawat Angkut VVIP, Presiden Rusia Mungkin Tak Hadiri KTT G20 di Bali

Kesiapan ITDC untuk mewujudkan target net zero emission dituangkan dalam kesepakatan bersama antara ITDC dengan PT Elektronik Motoriz Global “ZERO”, PT Volta Indonesia Semesta dan PT Hyundai Motors Indonesia yang akan memaksimalkan pemanfaatan lahan di Kawasan The Nusa Dua sebagai tempat penyediaan dan service kendaraan listrik.

Kesepakatan bersama ini ditandatangani di Kantor ITDC The Nusa Dua, Selasa 8 November 2022 oleh Direktur Utama ITDC Ari Respati, Deputi Direktur PT Elektronik Motoriz Global “ZERO” Dida Ridwansyah, Direktur Utama PT Volta Indonesia Semesta Iwan Suryaputra dan Sales Director PT Hyundai Motors Indonesia Erwin Djajadiputra.

“Net Zero Emission merupakan sebuah komitmen yang telah disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk menciptakan kawasan pariwisata yang ramah lingkungan. Untuk itu, ITDC juga berkomitmen untuk mewujudkan pengurangan emisi karbon di kawasan pariwisata yang dikelola sesuai dengan prinsip pariwisata berkelanjutan,” ujar Direktur Utama ITDC Ari Respati.

Menurutnya, hal tersebut memang tidak mudah, tetapi berkat kerjasama semua pihak dengan ITDC kami yakin hal ini dapat kami wujudkan.

Melalui kesepakatan bersama ini, ZERO dan Hyundai akan menyediakan masing-masing satu service booth, sementara Volta akan menyediakan tiga showcase unit kendaraan listrik.

“Kami berterima kasih kepada ITDC dimana kami dapat ikut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan KTT G20, melalui penyediaan service booth di kawasan The Nusa Dua. Keikutsertaan kami dalam mendukung KTT G20 ini juga untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap mewujudkan transisi energi berkelanjutan,” kata Deputi Direktur PT Elektronik Motoriz Global “Zero” Dida Ridwansyah.

Direktur Utama PT Volta Indonesia Semesta Iwan Suryaputra menjelaskan, pihaknya mendukung program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon.

“Melalui event KTT G20 ini kami berterimakasih mendapat kesempatan berpartisipasi untuk menunjukkan kendaraan listrik produk Indonesia yang dikembangkan dan di design oleh tim Indonesia. Kami harap kami bisa terus berkembang bersama dengan ITDC untuk mensukseskan program pemerintah menciptakan kawasan pariwisata yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Selanjutnya Sales Director PT Hyundai Motors Indonesia Erwin Djajadiputra menyampaikan, terima kasih kepada ITDC atas dukungan kepada Hyundai dimana pihaknya dapat menempatkan service booth Hyundai untuk mendukung kegiatan KTT G20.

“Service booth ini kami bangun untuk memberikan emergency service dan pelayanan terbaik lainnya, dan sudah siap dioperasikan,” ucapnya.

Dirut ITDC Ari Respati mengatakan, kedepannya, sebagai bagian dari program kerja ITDC yang memasuki usia ke-50 dan seterusnya, dia berharap kerjasama ini dapat berlanjut di kawasan lain yang dikembangkan oleh ITDC dimana saat ini ITDC tengah mengembangkan dan mengelola Kawasan Pariwisata The Mandalika dan Tana Mori.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung komitmen net zero emission ini,” kata Ari Respati. (zae)

Emisi Karbon Cuma 2,3 Ton

MENTERI Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut emisi karbon per kapita Indonesia hanya sebesar 2,3 ton per tahun atau lebih rendah dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai 14,7 ton.

“Jadi Indonesia tidak bisa didikte oleh negara maju untuk melakukan transformasi ke ekonomi yang hijau. Kita masih memiliki hak untuk menikmati sumber daya alam kita,” kata Luhut dalam Seminar Internasional LPS di Nusa Dua, Bali, Rabu 9 November 2022.

Ia menyebut Indonesia akan melakukan transformasi ke perekonomian hijau dengan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi ke depan, antara lain dengan mengembangkan teknologi yang menghasilkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang terjangkau.

Ia mencontohkan akan mendorong pembuatan teknologi untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit dari 10 ton menjadi 100 ton per hektare bagi 16,8 juta hektare kebun kelapa sawit yang dimiliki Indonesia.

Kemudian pada 2040 sebanyak 50 persen dari produksi minyak kelapa sawit akan dipergunakan untuk bahan pangan dan 40 sampai 60 persen untuk menjadi sumber energi.

“Di Amerika Serikat minyak bekas masak McD bisa menjadi energi untuk pesawat terbang. Saya kira, dari minyak kelapa sawit kita bisa membuat apa saja. Saya pikir 2040 kita tidak perlu impor minyak kelapa sawit,” katanya.

Ke depan, ia mengatakan pemerintah Indonesia juga akan terus berupaya mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan yang terus meningkat dari 0,285 pada 2000 menjadi 0,384 pada 2022.

“Indonesia perlu mentransformasi ekonomi melalui promosi pembangunan berkelanjutan. Urgensi untuk beralih kepada perekonomian yang hijau dan berkelanjutan juga sudah ditekankan secara global,” ucapnya. (ant)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini