Pihaknya meminta masyarakat agar selalu waspada, terhadap pohon tumbang.
Jauhi pohon besar yang sudah tua.
Mengingat cuaca di Karangasem sejak beberapa hari terakhir lumayan ekstrem.
Terutama kecepatan angin disertai hujan.
Warga diharapkan mengenali lingkungan sekitar.
"Kita imbau warga untuk tetap berhati - hati dan waspada di saat cuaca ekstrem.
Dilarang mendekati daerah tebing, yang potensi terjadi longsor serta dekat pepohonan.
Tujuannya mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Seperti tertimpa tebing dan pohon tumbang," sebut Eka, sapaan akrabnya mengimbau.
Untuk diketahui, Kasus bencana alam di Karangasem naik dibanding tahun sebelumnya.
Dari Januari 2022 - November 2022, kasus bencana alam di Karangasem mencapai 434 kasus.
Tersebar di semua kecamatan.
Terbanyak adalah di Kecamatan Bebandem, Abang, dan Selat.
Dari 434 kasus bencana alam di Karangasem, didominasi pohon tumbang mencapai 150 kasus, tanah longsor sekitar 131 kasus, kebakaran rumah 40 kasus, kebakaran lahan 26 kasus.
Sedang sisanya adalah banjir, gempa, kekeringan, abrasi, kecelakaan, gelombang tinggi, dan angin kencang.