Untuk bencana alam disebabkan beberapa faktor.
Diantaranya cuaca ekstrem beberapa bulan terakhir.
Angin keencang disertai hujan deras, dengan instensitas lama berimbas juga pada pohon tumbang, longsor, kebanjiran, air laut pasang, abrasi, gelombang tinggi, serta tersambar petir.
Ada juga karena kelalaian manusia, sehingga rumah dan lahan jadi terbakar.
Kecelakaan lalu lintas, nelayan kehilangan kendali, dan pencarian orang hilang.
"Bencana alam di Karangasem hingga merenggut nyawa, dan merusak bangunan warga dan peemerintah," tambah I Putu Eka Tirtana.
Ditambahkan, kerugian akibat bencana yang melanda Karangasem sejak Januari sampai November 2022, diperkirakan mencapai Rp 5 milliar.
Meliputi kerusakan rumah penduduk, pertanian, serta pura.
Kerugian ini diluar kerusakan infrastruktur.
Seperti jalan jebol, sekolah, serta fasilitas umum. (*)