Ahli Sebut Kasus Prada Indra Mirip dengan Kasus Brigadir J: Butuh Atensi Langsung Panglima TNI
TRIBUN-BALI.COM - Kasus meninggal Prajurit TNI AU, Prada Muhammad Indra Wijaya disebut mirip dengan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo CS.
Adapun kasus tersebut mirip lantaran banyak kejanggalan pada kematian Prada Indra.
Menurut ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri mengungkap kasus Prada Indra harus diusut tuntas dengan melakukan investigasi ulang.
"Mungkin perlu diulangi proses investigasinya sebagaimana pada kasus Yosua," kata Reza kepada Kompas.com, Kamis 24 November 2022.
Selain itu, Reza menuturkan jika kasus kematian misterius Prada Indra pun harus mendapatkan perhatian khusu dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Bahkan (investigasi ulang kasus Prada Indra) membutuhkan atensi langsung Panglima TNI," ucap dia.
Jika perlu, kata Reza, otopsi ulang jenazah korban patut dilakukan.
Namun, otopsi ulang harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan badan forensik guna mengetahui mekanisme terbaik.
Perlu Diadakan Penyelidikan Ulang
Senada dengan Reza, mantan Kabais TNI Soleman B Ponto juga menilai perlunya penyelidikan hingga tuntas untuk kasus tewasnya Prada Indra.
"Iya betul sekali (perlu diusut tuntas)," kata Soleman saat dihubungi terpisah.
Baca juga: Sosok Prada Indra, Dikenal Baik dan Tak Mudah Marah, Tetangga: Sering Main Bareng di Warnet
Menurut Soleman, kasus Prada Indra memang menarik perhatian karena jenazah tidak boleh dibuka dan harus langsung dimakamkan.
Sebab, dalam kondisi yang ideal seharusnya jenazah boleh sekali dilihat bersama karena kematiannya tidak wajar.
Namun, dikarenakan saat ini pihak TNI AU juga telah menetapkan empat orang tersangka terkait dugaan penganiayaan terhadap almarhum, saat ini yang perlu dilakukan adalah menunggu hasil penyidikan dan interogasi.