Hari Guru Nasional

Seluruh Guru Di Buleleng Diminta Kembangkan Kompetensi Digital

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, saat menghadiri Peringatan Garu Guru Nasional dan HUT ke-77 PGRI, di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Jumat (25/11).

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Era digital saat ini menuntut setiap orang untuk bisa beradaptasi, tak terkecuali guru.  Seluruh guru di Buleleng pun diminta untuk mengembangkan kompetensi digital, agar memiliki kemampuan yang mempuni. Hal itu sampaikan Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, saat Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-77 PGRI, di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Jumat (25/11). 

Lihadnyana mengatakan, kompetensi digital perlu dikuasai oleh seluruh guru di Buleleng, agar proses belajar mengajar lebih efisien dan transparan. Terlebih selama pandemi Covid-19 bahkan hingga saat ini pembelajaran tatap muka tak jarang dialihkan secara online. Hal ini lantas menuntut para guru untuk sadar akan pentingnya penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan. Untuk itu di usianya ke-77, Lihadnyana meminta PGRI dapat mengembangkan kompetensi digital para anggotanya. 

Pria yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini mengaku akan menampung aspirasi PGRI Buleleng. Khususnya usulan mengenai Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru Bahasa Bali. Mengenai TPP, dirinya mengatakan akan dipertimbangkan sesuai kemampuan fiskal daerah. 

"Sementara untuk PPPK guru Bahasa Bali akan kita kaji dan usulkan pula karena mendukung muatan lokal. Seperti di Provinsi, Pak Gubernur sudah memformulasikannya dan diusulkan," katanya. 

Menanggapi arahan Pj Bupati Buleleng tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Ida Bagus Gede Surya Bharata menyebutkan hal tersebut sesuai dengan tema Hari Guru Nasional 2022 yaitu Berinovasi Untuk Mewujudkan Merdeka Belajar. Dengan begitu, para guru diharapkan lebih adaptif terkait perkembangan zaman. Ini Terkait pula dengan falsafah Ki Hajar Dewantara yaitu sadar akan kodrat alam dan kodrat zaman. "Bahwa zaman sekarang menuntut adanya adaptasi terhadap digitalisasi. Kita harapkan para guru semangat untuk belajar menggunakan atau memanfaatkan digitalisasi dalam pembelajaran," sebutnya.

Dirinya menambahkan, pemerintah sudah memberikan bantuan media teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk bisa digunakan secara optimal. Buleleng juga menjadi sasaran dari google guna menerapkan pembelajaran digital. Ada dua sekolah yang sudah dijadikan percontohan yaitu SDN 3 Bungkulan dan SMPN 1 Sukasada.

Nantinya, google memberikan pelatihan bagi dua sekolah itu dalam penerapan pembelajaran digital secara optimal. "Itu salah satu upaya kita dari pemerintah khususnya Disdikpora Buleleng yang bergandengan tangan dengan pengembang platform untuk mengawal bapak ibu guru kita. Agar bisa adaptif terhadap pengembangan digital," imbuh Surya Bharata. (*)

Berita Terkini