Berita Buleleng

PKBM Solusi Bagi Siswa Putus Sekolah, Jadi Instrumen Penting Dongkrak IPM di Buleleng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERESMIAN - Plt Kepala Disdikpora Buleleng, Dewa Made Sudiarta saat menghadiri peresmian PKBM Sad Kertih di Umajero, Kecamatan Busungbiu, Kamis (21/8)

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya melalui pendidikan non formal, yakni bekerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berlokasi di Desa Umajero, Kecamatan Busungbiu.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengungkapkan, keberadaan PKBM sangat penting.

Ini karena PKBM menjadi salah satu instrumen penting dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Buleleng, khususnya dari sisi pendidikan. 

"PKBM ini menjadi solusi nyata untuk memfasilitasi siswa putus sekolah, maupun masyarakat yang sulit mengakses pendidikan formal karena berbagai kendala. Kami berharap PKBM Sad Kertih bisa terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia," ungkapnya, Jumat (22/8). 

Baca juga: ASTAGA, Gusti Curi Pratima di Tabanan, Lalu Dijual Online, GGAG Diduga Libatkan Anak Kandungnya

Baca juga: DARAH Sapi Kurban Simbol Pengorbanan Suci, Mecaru Mejaga-jaga di Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa

Diketahui, PKBM Sad Kertih menyediakan berbagai layanan pendidikan nonformal, seperti Paket A, Paket B, Paket C. Selain itu juga ada program keaksaraan, life skill (kecakapan hidup), hingga bimbingan belajar.

Pendiri PKBM Sad Kertih, I Made Bagus Andi Purnomo mengatakan, alasan pihaknya mendirikan PKBM di Desa Umejero adalah karena selama ini Kecamatan Busungbiu belum memiliki PKBM yang aktif.

Lokasi yang satu kompleks dengan Widyalaya juga memudahkan integrasi pendidikan formal bercirikan Hindu dengan pendidikan non formal.

"Untuk tahap awal, kami fokus di Busungbiu. Ke depan, kami rencanakan membuka cabang di Singaraja (wilayah tengah) dan Kubutambahan (wilayah timur)," ucapnya. 

Kata Purnomo, PKBM Sad Kertih mengintegrasikan nilai-nilai agama Hindu dalam proses pembelajaran. Sehingga pendidikan yang diberikan tidak hanya dari segi akademis, tetapi juga membangun karakter, kewirausahaan, dan keterampilan hidup.

Dikatakan pula, target utamanya adalah mendorong peningkatan angka rata-rata lama sekolah di Buleleng yang saat ini masih 7,5 tahun atau setara kelas 2 SMP. 

"PKBM harus memperluas jangkauan agar IPM Buleleng bisa terus naik. Dengan spirit Sad Kertih, kami ingin mewujudkan pembangunan manusia yang berakar pada nilai agama Hindu dan budaya Bali," tandasnya. (mer)

Berita Terkini