Berita Bali

Berakhir Meninggal Setelah Kecelakaan di Blangsinga Waterfall, Keluarga NA Tuntut Pengelola Bayar RS

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Made Malik selaku perwakilan keluarga korban. Meminta pengelola Blangsinga Waterfall dan pihak yang terlibat didalamnya untuk membayar seluruh tagihan rumah sakit pasca perawatan NA.

Pihak-pihak tersebut di antaranya perwakilan dari Krisna Oleh-Oleh Bali sebesar 20 juta, perwakilan Dtukad sebesar 10 juta, dan Bendesa Adat Blangsinga sebesar 7,5 juta.

Uang tunai tersebut ditunda diterima oleh Made Malik lantaran tagihan rumah sakit yang masih tinggi.

Made Malik menegaskan, pihaknya meminta agar pengelola Blangsinga Waterfall dan pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalamnya untuk melunasi seluruh tagihan dari Rumah Sakit Kasih Ibu, Saba, Gianyar yang nominalnya mencapai 267 juta rupiah.

Sementara itu, Made Suanta selaku pengelola Blangsinga Waterfall menuturkan, pihaknya telah mengurus asuransi dari Jasa Raharja terkait tragedi yang menimpa NA.

Jumlah biaya yang ditanggung oleh Jasa Raharja selaku pihak asuransi dari Blangsinga Waterfall sebesar Rp2,5 juta untuk biaya perawatan dan Rp25 juta untuk biaya kematian.

“Kita punya asuransi (Jasa Raharja), kita hanya bisa bantu sampai disana. Kita sudah bilang.”

“Kalau selanjutnya, itu kita tidak bisa tanggung karena itu dari pemerintah juga. Kita bisa tanggung biaya perawatan. Biaya perawatan itu 2,5 juta. Setelah itu biaya meninggalnya itu 25 juta. Itu sudah tertera di tiket kita. Itu dari asuransi,” ucap Made Suanta saat dihubungi Tribun Bali melalui sambungan telepon pada Minggu 18 Desember 2022.

Mengenai para pihak yang sempat menemui Made Malik selaku perwakilan keluarga korban untuk diberikan uang tunai, Made Suanta menuturkan, hal tersebut merupakan wujud bela sungkawa.

“Air terjun mempunyai asuransi, kita sudah keluarkan. Kita punya iktikad baik juga untuk membantu. Kita bantu lagi 7,5, dari Krisna (Oleh-Oleh Bali) membantu lagi 20 juta, setelah itu dari river club (Dtukad) membantu lagi 10 juta, tapi tidak diterima.”

“Sebenernya dari Ajik Krisna, ini membantu cuma yang meninggal. Istilahnya kemanusiaan, membantu yang meninggal,” ujar Made Suanta.

Di akhir, Made Suanta selaku pengelola Blangsinga Waterfall menilai, tragedi yang menimpa NA murni kecelakaan.

Pasalnya, sehari sebelum kejadian, Made Suanta menuturkan, di seputar Blangsinga Waterfall turun hujan.

“Tidak ada orang kerja (pembenahan infrastruktur) pada saat itu. Kemarinnya hujan. Entah apa yang mendominasi,” pungkas Made Suanta. (*)

Berita lainnya di Berita Bali

Berita Terkini