TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali, menginformasikan bahwa buaya muara (Crocodylus Porosus), yang dievakuasi dari Pantai Legian kemarin telah mati.
“Buaya yang kemarin di evakuasi meninggal dunia.
Diduga penyebabnya adalah stress, dehidrasi, dan shock,” ujar Kepala BKSDA Bali, R. Agus Budi, Kamis 5 Januari 2023.
Penyebab kematian buaya muara ini, belum diketahui secara pasti apakah tunggal maupun gabungan.
Baca juga: Pengunjung Pantai Legian Bali Heboh, Buaya Panjang 3 Meter Berenang Dikira Gelondongan Kayu
“Karena belum bisa dipastikan apakah penyebabnya tunggal atau gabungan,” tambah Agus Budi.
Namun dari hasil uji dan analisa lebih lanjut, buaya tersebut berjenis kelamin betina, memiliki luka dua buah (satu di pinggang dan satu di punggung).
Kemudian badan buaya ditempeli oleh tritip, panjang 3,5 meter, panjang punggung 70 Cm (140 Cm), panjang kepala 67 Cm dan penanganan injeksi vitamin biodin.
“Meninggalnya kurang lebih satu sampai dua jam begitu berada di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tabanan.
Lukanya luka lama.
Bukan luka baru.
Tidak diketahui karena apa (dua buah luka),” ungkap Agus Budi.
Saat ini bangkai buaya muara tersebut, telah dikuburkan namun di mana tepatnya dikuburkan, ia tidak dapat menyampaikannya.
“Bangkainya dikubur.
Tempat dan waktunya mohon maaf tidak bisa diberitahukan,” imbuhnya.(*)