TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sebagai wilayah agraris, Kabupaten Gianyar, Bali masih minim melirik kambing sebagai ternak.
Sebagian besar hewan yang dijadikan ternak masih pada babi dan sapi.
Karena itu, populasi babi dan sapi sangat jauh di atas kambing.
Padahal kambing cukup menggiurkan, yakni dengan harga bibit Rp1,5 juta per ekor, dalam satu tahun sudah bisa dijual seharga Rp2,5 juta sampai Rp3 juta.
Baca juga: Satpolairud Gianyar Pantau Liburan Umanis Galungan di Pantai
Selain menghasilkan dari segi daging, kotorannya juga berharga untuk pupuk. Terlebih lagi Kabupaten Gianyar merupakan kota bonsai, segingga kebutuhan pupuk organik cukup besar.
Sementara untuk dagingnya, selain bisa dijual dalam acara Idul Adha umat Islam, juga kini telah menjamur pedagang sate kambing dan lawar kambing.
Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Anak Agung Parwata didampingi Kasi Pembibitan ternak, Wayan Sudirka membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Awal Tahun 2023 Dua Kadis di Gianyar Pensiun, Total 5 Jabatan Kadis Kosong
Kata dia, perbandinga populasi babi, sapi dan kambing cukup jauh.
Di mana per 2022 lalu, populasi babi di Gianyar sebanyak 90.579 ekor dan sapi lebih dari 51 ekor. Sementara populasi kambing hanya 891 ekor.
"Bila dibandingkan dengan kabupaten lain di Bali, populasi kambing di Gianyar masih kecil, populasinya masih 891 ekor," jelas Agung Parwata, Senin 9 Januari 2023.
Baca juga: Kronologis Fastboat Kebo Iwa Express Tenggelam di Perairan Gianyar Bali, Simak Penjelasannya!
Kata dia, kambing tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, dengan rincian, sebanyak 327 ekor di Blahbatuh, 290 ekor di Kecamatan Gianyar, 37 ekor di Tampaksiring, sisanya terbar sedikit-sedikir di kecamatan lain.
Pihaknya pun cukup heran pada kondisi tersebut. Sebab populasi kambing justru minim di kawasan Gianyar utara, seperti Payangan, Tegalalang dan Tampaksiring yang memiliki perkebunan lebih banyak dari kecamatan lain.
Dia pun menilai kecilnya populasi kambing ini karena persoalan minat. Sebab untuk pakan dan pasarnya cukup melimpah.
Baca juga: Kronologis Fastboat Kebo Iwa Express Tenggelam di Perairan Gianyar Bali, Simak Penjelasannya!
"Kawasan yang memiliki potensi untuk memelihara kambing adalah Gianyar utara. Sebab pakan di sana berlimpah. Mudah-mudahan ke depan peternak kita melirik kambing juga, namun tetap tidak meninggalkan babi dan sapi," ujarnya.
"Kenapa kambing perlu dilirik, karena potensi untuk konsumsinya sangat tinggi, kebutuhan daging kambing di Gianyar sampai 4.000 ekor per tahun, sedangkan kita (Gianyar) baru memenuhi seribuan," ungkapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar