“Kalau saya lihat Thimo (korban laki laki) bagian belakangnya seperti ada terbakar, kalau yang perempuan di bagian wajahnya, saya nggak berani melihat lama-lama,” tuturnya.
Nata sempat bertanya pada salah satu penghuni kos, terkait penyebab ledakan dan jawabannya adalah petir.
Namun menurut Nata kurang masuk akal karena jikalau petir, seharusnya seluruh bangunan bisa terbakar.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke kepala dusun, yang diteruskan kepada jajarannya terkait.
Sebagai umat Hindu Bali, Nata akan merenovasi kamar kos agar segera bisa dilakukan disembahyangi kembali.
Namun Nata sendiri belum bisa menjamin waktunya, karena ia pun masih berupaya untuk mengumpulkan dana untuk modal renovasi. (*)