"Saat itu diduga sakit, akhirnya diserahkan kepada keluarga, kemudian dimakamkan di Bandung Barat. Dalam hal ini, proses penyelidikan belum berhenti, tidak menutup akan dilakukan ekshumasi untuk mengungkap penyebab kematian," ujar Trunoyudo.
Waktu pun berlalu hingga pada 2021, Wowon dkk membunuh Farida dan Siti yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Pembunuhan terjadi karena kedua TKW itu terjerat tipu daya oleh Wowon dkk yang mengaku bisa melipatgandakan uang dengan cara supranatural.
Eksekusi kedua korban dilakukan pada waktu berbeda, tetapi di tahun yang sama.
Trunoyudo menyebutkan bahwa Siti tewas dibunuh oleh mertua Wowon, yakni Noneng.
Berdasarkan keterangan Wowon, Noneng merupakan ibu dari istri pertamanya di Cianjur yang bernama Wiwin.
Kepada penyidik, Wowon mengaku bahwa Siti didorong dari atas kapal oleh Noneng dalam perjalanan menuju Mataram dari Surabaya.
Aksi keji itu dilakukan oleh Noneng atas perintah dan tekanan dari Wowon.
"Jadi Siti ini menagih janji hasil penggandaan uang kepada tersangka. Kemudian, dibilang oleh Wowon bahwa ambilnya di Mataram," kata Trunoyudo
"Siti berangkat ke Mataram bersama Noneng, kemudian yang mendorong Siti adalah Noneng, itu atas perintah Wowon," sambung dia.
Sementara itu, polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban Farida yang jasadnya ditemukan di lubang galian dekat rumah Wowon.
Pembunuhan di Cianjur dan Bekasi
Belum puas dengan rentetan pembunuhan yang mereka lakukan, para pelaku kemudian membunuh sejumlah korban di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Wowon dan Solihin menghabisi nyawa Noneng dan Wiwin.
Hal itu dilakukan untuk menutupi penipuan dan pembunuhan yang telah dilakukan para pelaku.