Trunoyudo menyebutkan, Noneng dan Wiwin dikubur dalam satu lubang galian yang sama di dekat rumah pelaku di Cianjur.
"Di Cianjur ada Noneng dan juga Wiwin yang merupakan mertua dan juga istri dari pelaku Wowon. (Kedua korban) dimasukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan di rumah," kata Trunoyudo.
Seorang balita bernama Bayu (2) juga turut menjadi korban kekejian Wowon dkk.
Jasad Bayu dikubur di lubang lain yang tak jauh dari rumah pelaku di Cianjur.
Berdasarkan penelusuran, korban Bayu merupakan anak Wowon dari pernikahannya dengan Ai Maimunah.
Belakangan diketahui bahwa Ai Maimunah merupakan anak dari Halimah.
Wowon menikahi Ai Maimunah secara siri setelah Halimah meninggal dunia.
"Ini kemudian berlanjut ke TKP (pembunuhan) di Bekasi, yakni korban Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17)," tutur Trunoyudo.
Ketiga korban di Bekasi tewas diracun oleh pelaku karena mengetahui aksi Wowon dkk yang telah menipu dan membunuh sejumlah orang di Cianjur.
Aparat telusuri uang Rp 1 miliar hasil kejahatan pelaku
Terkini, Polda Metro Jaya juga akan menelusuri temuan aliran dana Rp 1 miliar yang ada di rekening tersangka Dede Solehudin yang telah dikuasai oleh Wowon.
Penelusuran dilakukan guna mencari tahu sejak kapan Wowon dkk menipu para korbannya.
"Penyidik harus mendalami keluar masuk keuangan pada buku rekening untuk menentukan sejak kapan (pembunuhan) motif ekonomi itu dimulai," jelas Trunoyudo.
Bersamaan dengan itu, penyidik juga tengah mendalami cara pelaku menjaring para korban penipuannya.
Sebab, pelaku mengincar korban dari kalangan TKW di luar negeri untuk dikuasai harta kekayaannya.
"Terkait motif dan modus ini bagaimana pelaku meyakinkan kepada para korban, khususnya para TKW, ini masih terus intensif kami lakukan proses penyidikan," kata Trunoyudo.
"Yang jelas, iming-imingnya kan ada serangkaian kebohongan penipuan di situ, sehingga seseorang atau korban menyerahkan barang ataupun uang kepada pelaku," sambung dia.
(*)