TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pembangunan tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar secara umum sudah rampung.
Kini hanya perlu penambahan beberapa alat untuk pengelolaan sampah.
Pemkot Denpasar mengatakan TPST ini akan beroperasi secara penuh pada akhir bulan Maret 2023 atau awal April 2023 mendatang.
Baca juga: Pemkot Denpasar Gelar Bulan Bahasa Bali, Ajang Pelestarian Bahasa dan Aksara Bali
Di mana untuk diketahui pembangunan TPST di Kota Denpasar dilakukan di tiga tempat yakni TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Ngurah Rai, dan TPST Padangsambian Kaja.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan saat ini sudah banyak kepala daerah yang berkunjung ke Denpasar untuk melihat TPST ini.
“Terkait TPST, Pak Sekda sibuk kaitan kunjungan kepala-kepala daerah karena hampir setiap hari menemani kepala daerah ke TPST. Karena TPST di Denpasar ini menjadi salah satu proyek akan dijadikan percontohan di Indonesia karena terbukti melakukan pengolahan sampah,” kata Arya Wibawa.
Baca juga: Pembangunan Plafon Ruang Kelas Baru di Denpasar Tak Lagi Gunakan Gipsum, Antisipasi Jebol
Arya Wibawa mengatakan dengan TPST ini Pemkot Denpasar bisa mengontrol hingga 450 ton sampah dalam sehari untuk satu TPST.
“Saat ini baru trial sudah bisa mengolah 50 sampai 70 ton per hari. Kendalanya masih kurang sistem pendinginan. Sampah mengandung gas metan kalau, kalau tidak ada pendingin risiko kebakaran akan tinggi. Jadi tinggal hydrant pendingan saja akan dipasangi pemerintah pusat, karena kelupaan,” imbuhnya.
Untuk sementara pihaknya mengaku sudah menempatkan dua pemadam untuk berjaga-jaga hingga pendingin tersebut terpasang oleh pusat.
Baca juga: Implementasi Teknologi dalam Bahasa Bali, Denpasar Gelar Lomba Mengetik Aksara di Laptop