Hal tersebut pun menjadi pemicu ayahanda Made DS juga merasa was-was, dengan anaknya yang belum kunjung pulang.
Para keluarga dikatakan telah mencoba menghubungi Made DS setelah melihat statusnya, namun gadis malang tersebut sudah tidak dapat dihubungi lagi.
Kekhawatiran seorang ayah itupun terjawab, sekitar pukul 19.30 WITA datang 2 orang laki-laki menggunakan mantel dengan motor yang terpisah.
Ternyata laki-laki tersebut adalah kekasih Made DS, yang diduga datang dengan salah satu anggota keluarganya.
Kadek J datang membawa motor milik Made DS dan memberikan kunci motor kepada GA.
“Pak ini kunci motornya si anak saya (korban) gitu. Saya tanya, terus anak saya di mana.
Dia (pelaku) bilang anak saya pingsan di rumah dia,” jelas GA dengan mata yang berkaca-kaca.
Saat itulah GA terkejut dan cepat-cepat ingin menyusul anaknya, yang dikatakan pingsan oleh Kadek J.
“Saya cepat tanya lokasinya dulu.
Saya juga sempat tanyakan kejadiannya jam berapa. Dia jawab sekitar jam setengah duaan,” ungkapnya.
Pria yang berkerja sebagai pekerja proyek tersebut pun, kembali bertanya kepada Kadek J, kenapa anaknya tersebut tidak diajak ke rumah sakit dan kenapa baru melaporkan hal tersebut kepadanya.
Seolah merasa terintimidasi, Kadek J menjawab dengan tidak jelas dan terbata-bata.
Di situlah GA menjadi lebih curiga lagi, ia pun langsung berangkat ke TKP bersama istrinya dan anak pertamanya.
Benar saja, sesampainya di sana di rumah Kadek J yang menjadi lokasi kejadian pembunuhan mengerikan tersebut sudah ramai dengan petugas kepolisian.
Namun hingga kini GA mengaku sangat kecewa, karena sebagai ayahanda dari korban, ia tak mendapatkan haknya untuk langsung melihat jenazah anak kesayanganya tersebut saat di TKP.