TRIBUN-BALI.COM - Aksi kriminal perampokan kembali terjadi, aksi perampokan tersebut kini bahkan didasari dengan modus prostitusi online.
Perampokan yang terjadi pada Jumat, 10 Februari 2023 lalu ini berlokasi di sebuah penginapan Jalan Sidakarya, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Selatan, telah berhasil mengungkap kasus tersebut, melalui penangkapan yang dilakukan pada Minggu, 12 Februari 2023.
Terdapat 3 orang pelaku yang dihadirkan dihadapan media pada rilis kasus tersebut, terdapat 2 orang laki-laki dan seorang perempuan.
Dua laki-laki tersebut berinisial REPP (23) dan L (15) sedangkan seorang perempuan berinisial I (25).
Baca juga: Ops Keselamatan Agung 2023 Polresta Denpasar Di Simpangg Cargo, Bagikan Bunga dan Coklat
Baca juga: Pejabat KPU Badung Jadi Tersangka, KPU Bali Segera Bersurat ke Pusat!
Terungkapnya kasus tersebut berdasarkan laporan dari pria berinisial S (32).
“Pencurian dengan kekerasan ini diawali dengan tidak bijaknya korban menggunakan media sosial (medsos).
Yakni korban menggunakan aplikasi MiChat dan sepakat berkencan dengan salah satu pelaku berinsial I,” ungkap Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas, didampingi Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Made Teja Pramana pada Selasa, 14 Februari 2023.
Peristiwa itu pun bermula saat korban S sepakat untuk berkencan, dengan tersangka I melalui aplikasi media sosial MiChat.
Mereka sepakat bertemu di TKP dengan I yang memasang tarif Rp 500 ribu.
Setelah bertemu di TKP, keduanya masuk ke kamar dan selanjutnya korban S dipijat oleh tersangka I.
Setelah 5 menit, datanglah kedua laki-laki yakni tersangka REPP yang mengamuk, mengaku-ngaku menjadi suami tersangka I.
REPP saat itu tak sendiri, ia ditemani oleh tersangka L, mereka lalu memukul korban dan memeras korban meminta sejumlah uang.
“Korban dipaksa oleh kedua pelaku menuju ATM yang berlokasi di dekat penginapan, untuk menarik uang milik korban sebanyak 2 kali sehingga dengan kejadian tersebut korban melapor ke Polsek Densel,” ujarnya.
Dalam rilis tersebut, dijelaskan bahwa ketiganya memang saling mengenal dan tersangka REPP mengaku menjadi dalang yang merencanakan aksi kriminal tersebut.
Tak hanya itu, saat dihadapkan oleh media, REPP mengaku sudah melakukan hal perampokan dengan modus yang sama sebanyak 3 kali, dan ini merupkan yang ketiga kalinya dengan hasil yang paling banyak mereka dapat.
“Seluruh uang di ATM korban dirampas dan korban mengalami kerugian sejumlah Rp 2 juta,” tambahnya.
Berdasarkan laporan tersebut, Tim Opsnal Reskrim Polsek Densel segera melakukan penyelidikan dan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hingga akhirnya, petugas mendapatkan informasi salah satu pelaku tinggal di daerah Jalan Goris Sudirman.
Tak butuh waktu lama, aparat dapat meringkus tersangka REPP dan I di dalam rumah mereka.
Dan dari keterangan keduanya, dilakukan pengembangan sampai dapat menangkap tersangka L, di hari yang sama di Jalan Glogor Carik, Pemogan.
Dalam penyelidikan, petugas menyita barang bukti berupa sebuah handphone Oppo untuk akun MiChat, Pampers, yang di beli dari hasil pemerasan, serta pakaian yang digunakan saat kejadian.
Saat diinterogasi lebih lanjut tersangka REPP dan tersangka I, mengaku telah berpacaran selama satu setengah tahun dan sudah memiliki anak, dengan status belum menikah.
Sedangkan tersangka L merupakan teman mereka.
Atas perbuatan ketiga pelaku, mereka pun disangkakan Pasal 365 KUHP atau Pasal 368 KUHP dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan tahun.
Di akhir Kombespol Bambang mengimbau kepada masyarakat, agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
"Kemudian cek dan ricek karena banyak kejahatan dimulai dari medsos," tutupnya (*)