STY pun menyetujui beberapa persyaratan yang diminta oleh pihak Persija.
Namun masalahnya, perseteruan kedua pelatih tersebut belum selesai.
Thomas Doll bahkan masih mengkritik STY usai pertemuan virtual yang difasilitasi PSSI.
Mantan pelatih Borussia Dortmun itu tak menaruh rasa hormat kepada STY karena tak menghadiri pertemuan virtual antara Persija dan timnas.
Parahnya, Doll menyebut Shin Tae-yong dengan sebutan badut karena menjadi bintang iklan makanan.
"Saya tidak terima ini, itu tidak respek," kata Thomas Doll ketika jumpa pers menjelang laga Persija vs Arema beberapa waktu yang lalu.
"Jujur, saya pikir dia tidak bisa serius. Ketika saya melihat dia menjadi bintang iklan di televisi, dia seperti badut, bukan seperti pelatih sepak bola," jelasnya.
Baca juga: Bintang Serie A Liga Italia dari Napoli Ini Jadi Bidikan Real Madrid di Bursa Transfer Pemain 2023
Namun beberapa waktu berselang, Thomas Doll meminta maaf karena merasa ucapannya kepada STY telah kelewatan batas.
"Saya minta maaf atas perkataan saya sebelumnya saat saya menyebut dia seperti badut, saya mengkritik secara personal dan ini tidak benar." kata Doll menyesal.
Hal ini yang dicurhatkan oleh STY, pelatih asal Korea Selatan itu merasa tak terima dengan ucapan bernada menghina yang dilontarkan Thomas Doll.
"Thomas Doll berbicara di media menjelek-jelekkan orang, membuat saya menjadi (seperti) orang jahat dan tidak baik di media," kata Shin Tae-yong kepada awak media, Rabu (15/2/2023).
"Tetapi, setelah itu meminta maaf. Perasaannya bagaimana kalau terjadi yang sebaliknya," imbuh Shin Tae-yong.
"Jujur tidak bisa memaafkan, sebab perilaku dia (Thomas Doll) sudah salah," tegasnya.
"Bagaimana bisa terjadi hal seperti ini, maksudnya pelatih klub bisa bicarakan timnas itu kaya badut."
"Saya berharap Persija bisa berprestasi dengan baik. Namun jika dipermasalahkan satu per satu tentang saya, saya tidak bisa diam," jelasnya.