NT pun pergi bertemu dengan saudaranya yang berinisial ON (34).
Ternyata, ON sempat dihubungi oleh rekannya untuk menjemput MP di TKP karena mengalami pendarahan sekitar pukul 07.00 Wita.
“Pada saat itu saksi melihat MP sudah posisi tidur di lantai dengan di sekitarnya terdapat darah. Kemudian mereka pun mengangkat MP ke ambulans dan dibawa ke rumah sakit,” terangnya.
NT dan ON serta kedua teman mereka yang lain pun menuju TKP.
Benar saja, setelah sampai di kosan tercium bau yang sangat menyengat dari kamar kos nomor 3 milik MP.
Mereka menemukan plastik berwarna kuning di dalam lemari pakaian.
Mereka membawa bungkusan tersebut ke kamar mandi dan membuka isinya. Mereka terkejut. Sebab, mereka bukan mendapati “daging babi” seperti yang sebelumnya dikatakan sebagai milik MP, tetapi orok bayi.
Karena panik, mereka kembali mengikat plastik berisikan orok bayi dan ditaruh di dalam lemari seperti semula.
Selanjutnya, seorang wanita berinisial MS selaku pemilik kos tersebut mendengar kabar bahwa di kosnya penuh dengan warga yang heboh.
Ia lantas datang ke TKP. Berdasarkan informasi yang ia dapat, ia hanya mengetahui bahwa di dalam kamar penghuni nomor 3 ada daging. Akhirnya, kabar itu dilaporkan ke kepolisian.
“Pukul 15.55 Wita,Tim Inafis Polresta Denpasar tiba di TKP dan melakukan olah TKP awal,” tambah Sukadi.
Berdasarkan hasil olah TKP awal, ditemukan orok bayi yang dibungkus dengan 4 lapisan.
“Hasil olah TKP, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki. Terbungkus oleh plastik kuning besar, tas belanja warna biru, tas kresek warna merah dan kain warna hijau,” papar Sukardi.
Hasil olah TKP juga menemukan beberapa jenis obat-obatan.
Mengenai jenis obat apa yang ditemukan oleh petugas, Sukadi belum dapat menjelaskan lebih lanjut.
Orok bayi yang diperkirakan memiliki panjang 30 cm itupun pada pukul 16.15 Wita dievakuasi ke RSUP Sanglah oleh ambilans BPBD Kota Denpasar untuk diperiksa lebih lanjut.(hon)
Kumpulan Artikel Denpasar