Berita Badung

Pasca Ada Gigitan, Disperpa Badung Turunkan 55 Orang Untuk Melakukan Vaksin Rabies

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan vaksin rabies yang dilakukan Disperpa Badung

Bahkan beresiko bagi pertumbuhan dan perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Badung.

“Pertama terkait resiko anjing liar atau hewan liar penyebab rabies yang akan mempengaruhi kesehatan manusia. Kedua resiko ekonomi karena yang kena gigitan rabies. Ketiga, dapat mengancam nyawa, bagi yang belum menerima penanganan. Terakhir beresiko menimbulkan isu negatif dan menurunkan pariwisata yang ada di Kabupaten Badung,” ungkapnya

Pihaknya pun berharap, antisipasi tidak hanya pemerintah saja yang melakukannya, tetapi harus melibatkan semua pihak.

“Karena itulah kita bersama-sama dengan PHDI Badung dan Majelis MDA Kabupaten Badung sepakat bagaimana nanti di setiap Desa Adat juga memiliki sosialisasi tentang pengendalian rabies ini. Kita sudah perintahkan Kelurahan, Desa Adat untuk membentuk tim siaga dalam pengendalian penyakit menular dari hewan yang akan bisa dianggarkan di Desa dan Kelurahan di Kabupaten Badung,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Kasus gigitan hewan rabies di Kabupaten Badung kembali terjadi.  Bahkan pada awal tahun 2023 atau bulan Januari -Februari 2023 ditemukan sebanyak 3 kasus gigitan hewan rabies.

Kendati demikian kasus tersebut sudah ditindaklanjuti, bahkan korban yang digigit hewan rabies sudah langsung diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Diharapkan warga yang memiliki memiliki hewan penular rabies agar selalu memperhatikan hewannya dan tidak dilepas liarkan. (*)

Berita Terkini