Ia mengaku masih aktif berkomunikasi dengan korban melalui aplikasi chat dan membuat rencana untuk bertemu teman-teman seangkatan.
"Tapi dia mau nunggu kami yang baru cuti tanggal 17 April. Kami mengiyakan. Tapi dia pulang hanya tinggal nama," lanjutnya.
Meski tidak sempat bertemu lagi dengan korban, Serda Pandu Akbar mengaku bahagia dapat mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Selamat jalan dan tenang di alam sana saudara kami Serda MHF. Semoga kejadian ini yang terakhir," tandasnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Serda MHF Ditemukan Tewas Gantung Diri di Asrama, Keluarga Curiga karena Ada Luka Lebam dan Bekas Cambukan