Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Baliho Ganjar Pranowo bertuliskan calon presiden 2024 terpasang di Simpang Empat Jalan Dewi Sartika-Jalan PB Sudirman, Denpasar, Bali.
Selain bertuliskan calon presiden 2024, baliho yang diketahui terpasang pada Senin 24 April 2023 itu juga bertuliskan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
Dikonfirmasi Tribun Bali kepada Sekretariat DPD PDIP Bali, pihaknya mengaku tak memasang baliho tersebut.
Sejalan dengan Sekretariat DPD PDIP Bali, Ketua Ganjarian Spartan Bali, Drh. I Made Iwan Dewantama juga menuturkan bukan pihaknya yang memasang baliho tersebut.
Kendati tak dipasang oleh Ganjarian Spartan Bali, Iwan Dewantama memandang, baliho tersebut justru menunjukkan adanya pihak-pihak yang mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.
“Dari Ganjarian Spartan Bali, setahu saya, bukan. Justru itulah bukti nyata banyak pihak yang mendukung sosok beliau (Ganjar Pranowo),” ungkap Iwan Dewantama kepada Tribun Bali pada Senin 24 April 2023.
Disinggung soal diusungnya Ganjar Pranowo oleh PDIP sebagai bakal capres, Iwan Dewantama mewakili Ganjarian Spartan Bali mengaku senang.
Baca juga: Jokowi Sebut Nama-Nama Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Begini Respon PDIP
Bahkan, pihaknya telah memprediksi hal tersebut sejak awal yang kemudian menjadi dasar dideklarasikannya Ganjarian Spartan Bali pada Maret 2023 lalu itu.
“Tentu kami senang walaupun sudah menjadi keyakinan kami sejak awal bahwa Ganjar akan dipilih oleh PDIP menjadi capres.”
“Itu yang memang mendasari kami mendeklarasikan Ganjarian Spartan Bali,” ungkapnya.
Bagi Ganjarian Spartan Bali, Ganjar Pranowo merupakan sosok yang tepat untuk menjadi penerus Joko Widodo, Presiden RI saat ini.
Disinggung soal kemenangan Ganjar Pranowo di Bali, dirinya tak mengkhawatirkan hal tersebut.
Iwan Dewantama memandang, partai politik pengusung Ganjar Pranowo yakni PDIP, telah mendominasi suara pemilih di Bali.
Sementara itu, dari segi figur, sosok Ganjar Pranowo dikatakan telah menjadi idaman Masyarakat Bali.
Sehingga, dengan diusungnya Ganjar Pranowo oleh PDIP, dinilai sebagai tercapainya harapan masyarakat Bali.