TRIBUN-BALI.COM - Sosok calon wakil presiden (cawapres) kian hangat dibahas pasca penetapan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) dari PDIP.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengungkapkan pendapatnya terkait kriteria Cawapres yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Ujang, kriteria Cawapres yang dibutuhkan Ganjar Pranowo adalah sosok yang memiliki elektabilitas tinggi.
Mengingat saat ini elektabilitas Ganjar tengah menurun akibat masalah batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Baca juga: Dukung Prabowo, Immanuel Ebenezer: Ganjar Pranowo Pantasnya Jadi Petugas Partai Bukan Capres
Oleh karena itu diperlukan sosok Cawapres dengan elektabilitas tinggi untuk menopang elektabilitas Ganjar untuk bersaing dalam Pilpres nantinya.
"Elektabilitas ini jadi parameter ukuran untuk menopang kekuatan bagi Ganjar," kata Ujang dilansir Wartakotalive.com, Senin (24/4/2023).
Kriteria selanjutnya yakni sosok Cawapres tersebut harus bisa merepresentasikan kelompok Islam.
Karena Ganjar Pranowo merupakan kader PDIP yang merupakan kelompok nasionalis.
Baca juga: Ganjar Pranowo Gelar Open House, Ratusan Warga Padati Lokasi, Ada Spanduk Dukungan Capres Terpasang
Sehingga dibutuhkan pasangan dari kelompok Islam untuk membangun sinergi antara nasionalis dan Islam.
"Karena kita lihat Pak Ganjar dari PDIP ini kan dari kelompok nasionalis. Maka pasangannya harus paling tidak dari kelompok Islam."
"Itu penting karena sinergi atau kombinasi dari nasionalis dan kelompok Islam itu bagus. Jadi jangan dibenturkan antara dua kekuatan itu," terang Ujang.
Kemudian Cawapres tersebut juga harus memiliki kroteria lain secara normatif.
Seperti , berintegritas, mampu menjadi pemimpin, punya rekam jejak yang baik hingga berprestasi.
"Misalkan dia (cawapres) bisa bekerja sama, punya chemistry, punya visi dan misi, integritas dan lain-lain."
"Paling tidak itu yang harus dicari oleh PDIP atau Ganjar, sehingga bisa sama-sama berjuang untuk memenangi pertarungan," pungkasnya.