Berita Bali

Banyak Guide Ilegal Masuk Bali, Himpunan Pramuwisata Indonesia Ngadu ke Satpol PP

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali mengadukan adanya Guide Ilegal di Bali ke Satpol PP Provinsi Bali pada, Rabu 3 Mei 2023 - Banyak Guide Ilegal Masuk Bali, Himpunan Pramuwisata Indonesia Ngadu ke Satpol PP

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyak tour guide ilegal yang berseliweran dan terkesan mengambil jatah guide legal di Bali, membuat Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali mengadukan hal tersebut ke Satpol PP Provinsi Bali, Rabu 3 Mei 2023.

Dalam pertemuan tersebut, HPI juga turut membawa divisi bahasa asing.

Tour guide ilegal itu bukan WNA saja, tapi juga ada WNI yang sampai membuka usaha travel bodong.

Dikhawatirkan nantinya isu ‘jual beli kepala’ akan kembali hadir karena adanya guide ilegal tersebut.

Baca juga: Ribuan Guide Ilegal Mulai Masuki Pasar Pariwisata Bali, HPI Mesadu ke Satpol PP

Terlebih salah satu pusat oleh-oleh yang sebelumnya melayani praktik ilegal itu bakal buka kembali.

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, I Nyoman Nuarta menyampaikan, banyak wisatawan asing maupun warga lokal yang menjadi guide ilegal.

HPI berharap, Satpol PP bertindak tegas dalam penegakan dan penertiban guide yang tak berlisensi.

Karena dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi citra wisata Bali yang mengusung tagline ‘Pariwisata Budaya’.

“Intinya kami minta guide ilegal ini ditindak tegas demi menjaga pariwisata budaya Bali ini betul-betul terkelola dengan baik. Kami juga mendekati instansi lain dalam penertiban guide ilegal ini. Baik Dinas Pariwisata, dan Imigrasi dalam penindakannya. Guide yang berlisensi itu melalui berbagai proses sebelum mengantongi izin menjadi pramuwisata,” jelas Nuarta.

Untuk itu, pihaknya berharap objek wisata yang ada di Bali bergabung dengan asosiasi Perusahaan Taman Rekreasi Indonesia (Putri), dan ada barcode.

Sehingga yang bisa masuk ke objek wisata itu hanya guide yang berlisensi.

Nuarta menambahkan, jika guide asing ini dibiarkan, maka akan mengalami kerugian yang luar biasa.

Karena akan mengambil pekerjaan masyarakat lokal yang berlisensi.

“Penegakan ini harus berkesinambungan. Karena ini akan menjadi hulu, dan harus kencang,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, dalam penegakan guide asing melibatkan HPI untuk mengetahui bahasa yang mereka gunakan.

Halaman
1234

Berita Terkini