Sementara itu, Kepala Divisi Keimigrasian Barron Ichsan menambahkan bahwa selain data perlintasan melalui udara, Imigrasi di Bali juga terdapat Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Benoa, Padang Bai dan Celukan Bawang.
“Tercatat lalu lintas melalui laut, pada TPI Benoa sejumlah 37.264 orang, dan TPI Padang Bai dan Celukan Bawang sejumlah 74 orang," tambahnya.
Barron mengajak seluruh masyarakat agar dapat melaporkan WNA yang patut diduga mengganggu ketertiban, melakukan aktivitas yang tak sesuai dengan visa atau izin tinggalnya melalui Kantor Imigrasi terdekat ataupun melalui Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) yang telah dibentuk.
"Ayo dilaporkan, jangan hanya berani memvideokan terus memviralkan, namun tidak dilaporkan dan kemudian orangnya dilepas," ajaknya.
Dari 1.164.042 orang asing yang masuk Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk periode bulan Januari 10 negara teratas asal wisman tersebut yakni Australia, Rusia, India, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Tiongkok atau Cina dan Jerman.
"Kalau kita lihat pada bulan Januari Rusia menempati yang kedua. Pada bulan Februari Rusia menempati tempat yang ketiga, yang pertama tetap adalah Australia. Yang 10 besar kedatangan Februari itu Australia, India, Rusia, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Jerman dan Perancis," tambahnya.
Namun pada bulan Maret lalu sudah ada perubahan lagi ucap Anggiat, Rusia sudah menempati yang kedelapan.
"Mengapa saya interest bicara Rusia? karena kita di Bali kan heboh dengan Rusianya. Jadi pada bulan Maret wisatawan Rusia itu decrease atau turun. Yang tadinya dua besar jadi delapan besar di bulan Maret. Tetap nomor satu Australia, kedatangan dari Australia rata-rata tiap bulan diatas 90 ribu," ungkap Anggiat.
Setelah Australia disusul selanjutnya dari India, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Jerman, Rusia, Korea Selatan dan Tiongkok.
Namun di bulan April lalu, Anggiat menyampaikan bahwa WN asal Rusia tidak ada lagi berada di 10 besar.
Dari tanggal 1 hingga 30 April WNA Rusia yang masuk ke Bali sudah tidak berada lagi dalam 10 besar penyumbang wisman.
Namun tetap pertama Australia, India, Tiongkok, Singapura turun dan beberapa negara Eropa Barat lainnya.
Lalu kenapa WNA asal Rusia berkurang tingkat kunjungannnya ke Bali?
Anggiat mengatakan tidak tahu pasti apa penyebab WN asal Rusia berkurang di bulan April lalu.
"Berkurangnya WN Rusia tidak masuk 10 besar pada April 2023 mungkin akan saya tanya satu per satu ke mereka, what happen kunaon, karena kita ga tau juga. Karena parameternya global, kita enggak tau penerbangan dari Rusianya, keluar Rusia semakin terbatas. Atau penerbitan paspor dari Rusia juga semakin ketat, kita enggak tahu. Nanti kalau saya jawab nanti asumsi namanya," ucap Anggiat.(*)