TRIBUN-BALI.COM – KNKT Periksa Bangkai Bus di Guci, Ungkap Tak Ada Masalah dengan Rem Tangan, Kemiringan TKP Disoroti
Bangkai bus yang terlibat insiden kecelakaan jatuh ke jurang di area Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal Jawa Tengah berhasil dievakuasi pada Senin 8 Mei 2023.
Setelah sebelumnya dalam proses evakuasi terhambat beberapa hal seperti peralatan dan cuaca.
Kemarin sore pada hari Selasa 9 Mei 2023, Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa secara detail bangkai bus pariwisata berwarna merah yang membawa rombongan peziarah asal Tangerang ini.
Dilansir dari TribunBekasi, pemeriksaan difokuskan pada sistem handbreak (rem tangan) dan lokasi kejadian.
KNKT tak sendiri dalam melakukan investigasi, namun juga ditemani oleh tim ahli ATPM Hino, Satreskrim dan Satlantas Polres Tegal.
Melansir dari Kompas.com, Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan pemeriksaan dilakukan pada sistem handbrake atau rem tangan untuk mengetahui rem tangan berfungsi atau tidak.
Baca juga: KESAKSIAN Korban Selamat dari Kecelakaan Bus di Guci: Penumpang pada Teriak, Banyak yang Terjepit
“Dari hasil temuan tim diketahui handbrake dalam posisi mengunci atau berfungsi dengan baik, namun kami akan mengukur kemampuan handbrake menahan beban yang akan dilakukan di laboratorium Hino,” ujarnya.
Mengenai sejumlah isu yang beredar terkait anak kecil yang menjadi penyebab insiden nahas ini, Wildan memberikan tanggapannya.
Ia mengatakan bahwa kemungkinan tersebut sangat tipis.
Sementara pemeriksaan di lokasi kejadian, posisi bus saat parkir di areal parkir pasar Guci berada di turunan dengan kemiringan 23-28 persen.
Padahal, kemampuan rem tangan hanya sampai dengan kemiringan 18 persen saja.
Kemudian kondisi kontur tanah di areal parkir juga tanah gembur sehingga ganjal ban roda mudah ambles.
Meski demikian, kata Wildan, KNKT masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan hasil investigasi, termasuk menunggu hasil pengujian laboratorium.
Baca juga: Berlangsung Dramatis, Bus yang Jatuh ke Jurang Berhasil Dievakuasi, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Proses Evakuasi Bus Berlangsung Cukup Lama dan Dramatis
Proses evakuasi bus pariwisata berwarna merah yang jatuh di jurang Kawasan Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal Jawa Tengah pada hari Minggu 7 Mei 2023 berlangsung dramatis.
Evakuasi yang dilakukan pada Senin 8 Mei 2023 mulai pukul 16.00 WIB hingga 17.19 WIB ini mengalami banyak sekali kendala.
Proses evakuasi pengangkatan bus dari sungai melibatkan dua mobil derek dan satu truk crane yang didatangkan langsung dari Purwokerto.
Cukup dramatis dan terhalang beberapa kendala seperti peralatan dan cuaca.
Karena saat percobaan awal tali crane sempat putus ditambah kondisi cuaca hujan deras.
Tetapi tim evakuasi tetap mencoba sampai akhirnya bus bisa terangkat ke atas secara perlahan, dan berhasil diletakkan ke tepian selanjutnya dibawa mobil derek.
Dilansir dari Tribunnews, meninjau langsung ke lokasi, Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengungkapkan evakuasi sejak kemarin sempat terkendala karena mencari alat berat truk crane yang bisa mengangkat bus dari sungai ke atas.
Selain itu, juga melihat dari kondisi akses jalan di area Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci yang dinilai cukup rawan jika dilewati oleh mobil berukuran besar.
Sementara kendala lainnya yaitu kondisi cuaca yang masih sering terjadi hujan deras, sehingga beberapa hal tersebut menjadi faktor utama yang harus dipastikan kondisinya apakah aman atau tidak.
Baca juga: Sandiaga Uno Soroti Insiden Bus Jatuh ke Jurang di Tegal: Bisa Dihindari Jika Ada Prosedur Disiplin
"Alhamdulillah meskipun di tengah hujan, proses evakuasi bangkai bus tetap berlangsung dan akhirnya berhasil di angkat ke permukaan.
Nantinya bus ini bisa menjadi bahan kami untuk menentukan atau menyimpulkan penyebab kecelakaan tunggal yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka," ungkap Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, pada Tribunjateng.com.
Terkait olah TKP awal, dikatakan Kapolres sudah dilakukan Minggu (7/5/2023) kemarin oleh Unit Laka dan anggota identifikasi dari Satreskrim Polres Tegal.
Hasilnya, pada titik awal parkir ban bus sudah diganjal dengan alat ganjal berbentuk segitiga.
Kemudian di lokasi ditemukan ada bekas tubrukan sebanyak tiga kali di talud sebelah kanan, sebelum akhirnya bus meluncur ke bawah dan masuk ke sungai sedalam 5 meter.
Belum Ada yang Ditetapkan Sebagai Tersangka
"Sejauh ini belum ada yang kami naikkan statusnya sebagai tersangka. Semuanya masih berstatus sebagai saksi, karena kami masih membutuhkan keterangan tambahan dan menunggu hasil evakuasi pengecekan kendaraan, serta olah TKP lebih lanjut," jelas Kapolres.
Sementara pihak PO bus sendiri, menurut AKBP Mochammad Sajarod Zakun belum dilakukan pemanggilan karena pihaknya masih fokus pada pemeriksaan saksi-saksi yang juga menjadi korban.
Sementara sebagian besar korban ini sudah kembali ke rumah masing-masing yakni di Tangerang Selatan.
Sehingga sementara ini Polres Tegal memaksimalkan proses evakuasi bus dan olah TKP lanjutan.
Baca juga: Jasa Raharja Beri Jaminan pada Korban Kecelakaan Bus di Guci, Korban Tewas Dapat Santunan Rp50 Juta
"Mengenai kabar yang menyebut ada anak kecil yang menarik tuas rem tangan hingga bus terjun ke sungai, berdasar keterangan saksi penumpang yang berada di dalam bus menyampaikan bahwa tidak ada satu pun anak yang memainkan tuas rem.
Oleh karena itu, kami sudah mendatangkan tenaga ahli khusus kendaraan sesuai merek bus.
Nantinya mereka yang akan mengecek sistem pengereman apakah berfungsi atau tidak," tegas AKBP Mochammad Sajarod.
Jasa Raharja Beri Jaminan pada Seluruh Korban
Mengenai insiden kecelakaan ini, Jasa Raharja memberi bantuan dan jaminan pada seluruh korban.
Santunan diberikan pada seluruh korban, baik yang mengalami luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana.
Dilansir dari Tribunnews, pada keterangannya, Dewi menjelaskan santunan kepada korban meninggal dunia akan diserahkan kepada ahli waris yang sah sebagai perlindungan dasar.
"Untuk korban meninggal dunia, Jasa Raharja akan menyerahkan santunan sebagai perlindungan dasar sebesar Rp 50 juta yang diberikan kepada ahli waris yang sah."
Lebih lanjut, ia menambahkan, untuk korban yang mengalami luka, biaya pengobatan dan perawatan akan dijamin hingga maksimal Rp20 juta.
"Sementara, untuk korban luka-luka, kami telah memberikan jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit sampai maksimal Rp 20 juta," kata Dewi.
Baca juga: ISU Anak Kecil Angkat Rem Tangan Jadi Penyebab Kecelakaan Bus di Tegal, Penumpang Beri Bantahan
Dirinya pun menuturkan santunan tersebut diberikan untuk bentuk perlindungan dasar sekaligus salah satu wujud manifestasi kehadiran negara melalui Jasa Raharja untuk masyarakat.
Setelah kejadian kecelakaan itu, pihaknya langsung melakukan pendataan para korban, serta menjamin untuk perawatan di RSUD Soesilo Slawi.
"Sesaat setelah mendapat informasi (kecelakaan), petugas kami langsung berkoordinasi dengan unit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Tegal dan melakukan pendataan korban, serta (mengurus) penjaminan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soesilo Slawi," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul KNKT Sebut Rem Tangan Berfungsi Baik Namun Posisi Bus Berada di Kemiringan yang tak Sesuai,