TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Rusaknya jalan penghubung antara Desa Bukti dengan Desa Tunjung di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, mendapat sorotan dari Komisi II DPRD Buleleng.
Dewan akan segera memanggil Dinas PUTR Buleleng, untuk membahas terkait penanganannya, mengingat warga telah muak dan menanam pohon pisang di tengah ruas jalan tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Putu Mangku Budiasa, mengatakan kerusakan jalan di Buleleng menjadi masalah yang sangat krusial.
Sebab jalan rusak terus bertambah setiap tahunnya, sementara anggaran untuk perbaikan yang dimiliki oleh Pemkab Buleleng sangat terbatas.
Atas kondisi tersebut, Budiasa pun menilai pemkab harus segera melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan Pemprov Bali hingga pemerintah pusat, agar Buleleng setidaknya mendapatkan suntikan dana, sehingga jalan yang rusak tidak dibiarkan terlalu lama.
Baca juga: Pemkab Klungkung Kucurkan Bantuan Hibah Rp71 Miliar, Dicairkan Secara Bertahap
Baca juga: 5.878 Sapi Sudah Diberi Ear Tag di Tabanan Bali, Simak Berita Selengkapnya!
Budiasa juga menyayangkan aksi menanam pohon pisang, yang dilakukan oleh warga di tengah ruas jalan tersebut.
Pasalnya aksi ini akan merugikan masyarakat itu sendiri, sebab jalan akan lebih sulit untuk dilintasi.
Politisi asal Kecamatan Sukasada ini pun berjanji, akan segera mengundang Dinas PUTR Buleleng untuk meminta penjelasan dan melakukan pemetaan, terkait kondisi jalan yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan yang ada di Buleleng.
"Kami harap masyarakat tidak melakukan hal-hal yang berlebihan, karena itu bisa merugikan masyarakat itu sendiri," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha mengatakan jalan sepanjang 1,5 Km yang rusak di Desa Bukti tersebut sudah masuk dalam pemetaan.
Pihaknya pun akan segera melapor ke Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, agar mendapatkan arahan terkait anggaran yang akan digunakan untuk memperbaiki jalan tersebut. Mengingat kebutuhan anggarannya diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.
"Penanganan sudah sempat kami lakukan 2019 lalu, namun perbaikannya hanya pada bagian atas anggarannya waktu itu juga kurang lebih Rp 3 miliar. Sekarang ruas jalan yang bagian bawah yang rusak, kami sudah lapor ke pimpinan agar segera mendapatkan arahan untuk anggarannya. Astungkara tahun depan bisa ditangani," terangnya.
Adiptha pun tidak memungkiri masih banyak ruas jalan di Buleleng yang rusak. Perbaikan pun dilakukan secara bertahap, mengikuti kemampuan keuangan daerah. (*)