Menurut dia, komitmen pimpinan daerah dan OPD terkait (Dinas Pertanian) untuk sosialisasi ke masyarakat, terutama melakukan smart farming.
Maka, nantinya akan dapat bertani ramah lingkungan untuk menghasilkan pangan, minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga di Kabupaten Tabanan.
Pihaknya masih tetap mengoptimalkan edukasi bertani secara smart farming, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan terkendala karena kekurangan tenaga penyuluh pertanian, mengingat untuk melayani 133 desa di Tabanan hanya bisa terlayani dengan 70 tenaga penyuluh.
Padahal tenaga penyuluh pertanian ini penting untuk memberikan edukasi kepada petani.
“Semoga lahan begitu juga hasil pangan yang sudah surplus, serta produktivitas yang sudah baik ini bisa dipertahankan,” bebernya. (*)