TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Ratusan jemaah Muhammadiyah melaksanakan shalat Idul Adha 2023 di Eks Pelabuhan Buleleng, Rabu 28 Juni 2023 pukul 07.00 WITA.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang koran bekas untuk meraup rezeki.
Sejumlah pedagang koran bekas nampak ramai berdiri di pintu masuk Eks Pelabuhan Buleleng, Bali.
Satu persatu jamaah yang datang ditawarkan koran bekas, sebagai alas untuk sejadah.
Tiga eksemplar koran rata-rata dijual seharga Rp 5000.
Salah satu pedagang, Nyoman Sitri (70) mengatakan, setiap umat Muslim melaksanakan shalat hari raya Idul Adha maupun Idul Fitri, ia rutin menjajakan koran bekas baik dikawasan Eks Pelabuhan Buleleng, maupun Taman Kota Singaraja.
Berjualan koran bekas ini telah dilakoni sejak masih muda.
"Anak-anak sebenarnya sudah melarang, maunya biar saya di rumah saja karena kondisi mata saya juga sudah mulai rabun. Tapi saya tetap memilih jualan, tidak enak minta uang sama anak terus. Saya naik ojek ke sini untuk jualan," kata wanita asal Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng ini.
Sitri menyebut penjualan koran bekas saat Idul Adha tahun ini menurun.
Baca juga: Idul Adha, Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai Serahkan Hewan Qurban dan Berbagi Puluhan Paket Sembako
Hal ini disebabkan banyaknya pesaing, serta banyak jamaah yang memilih untuk membawa alas sajadah sendiri dari rumah.
Omset yang ia dapatkan sejak berjualan mulai pukul 06.00 WITA hinga pukul 07.00 WITA, kurang dari Rp 50 ribu.
"Kalau lima tahun lalu, sejam berjualan bisa dapat sampai Rp 200 ribu. Sekarang sepi sekali," katanya.
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Buleleng Muhammad Ali Susanto mengatakan, tahun ini jemaah yang mengikuti shalat di Eks Pelabuhan Buleleng sekitar 800 orang.
Shalat dilaksanakan setelah mendapatkan penetapan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dimana perayaan Idul Adha diyakini jatuh pada 28 Juni 2023.
Setelah shalat, pihaknya kemudian melakukan penyembelihan hewan qurban, dengan rincian lima ekor kambing serta tiga ekor sapi.
Jumlah hewan qurban ini diakui Susanto menurun bila dibandingkan tahun lalu.
Sebab banyak pengurus dari perserikatan Muhammadiyah Buleleng yang menunaikan ibadah haji.
"Kalau tahun lalu ada 16 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Tahun ini menurun karena hampir seluruh pengurus mendapat giliran berangkat haji," tandasnya. (rtu)