TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Ratusan siswa perwakilan SMPN di Jembrana mengikuti gebyar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kebun Raya Jagatnatha, Senin (10/7).
Tahun ini, Disdikpora Jembrana sengaja mengemas MPLS secara bersamaan.
Para siswa mendapatkan tutur terkait lingkungan, penanggulangan bencana, bullying atau perundungan serta kasus menyangkut anak.
Baca juga: Siswa Baru Diberikan Pemahaman Stop Bullying, Laksanakan Gebyar MPLS Bersama di Jembrana
Topik ini dianggap penting untuk siswa setingkat SMP agar mereka bisa lebih peduli terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
"Tahun ini kami memang sengaja lakukan bersama. Tapi hanya perwakilan saja dari masing-masing sekolah. Ada tiga tema yang kami berikan pemahaman," kata Kepala Disdikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra.
Kata dia, tiga tema ini dianggap sangat penting diberikan kepada para siswa terutama jenjang SMP.
Baca juga: KPU Denpasar Sasar Sekolah Saat MPLS untuk Sosialisasi Pemilu 2024
Untuk tema lingkungan, siswa diharapkan bisa menjaga lingkungannya dari bahaya sampah.
Apalagi di Jembrana sudah ada 16 sekolah yang menerapkan program Sekolah Kedas (Keren Tidak Ada Sampah).
Kemudian tema kebencanaan tujuannya agar siswa bisa lebih tanggap bencana serta mengetahui apa saja yang dilakukan ketika terjadi bencana alam.
Baca juga: MPLS Tahun Ajaran 2022/2023, Bhabin Kelurahan Benoa Beri Penyuluhan pada Siswa SMPN 4 Kuta Selatan
Belakangan ini, sejumlah bencana alam terjadi di Jembrana dampak cuaca buruk.
"Untuk pemahaman terkait anak, yang utama adalah soal bullying atau perundungan. Di beberapa daerah lain masih terjadi hal seperti ini dan sebagai antisipasi kami harus berikan pemahaman bahwa bullying itu tidak boleh dilakukan," jelasnya.
Anom Saputra mengatakan, meski kegiatan ini hanya dilakukan satu hari saja atau di hari pertama MPLS, pihak sekolah diharapkan terus memberikan pemahaman selama mereka mengikuti proses belajar mengajar. (*)