Berita Jembrana

Jembrana Mau Serius di Sektor Kakao! Komoditas yang Sudah Tembus ke Pasar Eropa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petani Kakao Jembrana - Jembrana kini mengandalkan pertanian. Pemerintah daerah berupaya menggenjot sektor ini. Komoditas unggulan Jembrana saat ini adalah padi dan kakao. Pengembangan di sektor pertanian sebagai antisipasi menghadapi situasi terburuk ke depannya.

TRIBUN-BALI.COM - Jembrana kini mengandalkan pertanian. Pemerintah daerah berupaya menggenjot sektor ini.

Komoditas unggulan Jembrana saat ini adalah padi dan kakao. Pengembangan di sektor pertanian sebagai antisipasi menghadapi situasi terburuk ke depannya.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menjelaskan, jika masyarakat sudah mandiri, situasi apapun bakal tetap bertahan. Kata dia, kakao menjadi satu di antara produk unggulan di Jembrana. Kakao Jembrana juga sudah tembus ke pasar internasional yakni Eropa.

“Saat ini kami telah menjadikan salah satu tagline Jembrana Kota Kakao. Namun ini tidak bisa hanya sebatas slogan semata, harus bergerak, berbuat dan menghasilkan produk kakao yang berkualitas,” kata Tamba, Minggu (30/7).

Baca juga: Rendang Karangasem Sebentar Lagi Bakal Punya Rumah Sakit Tipe D, Simak Beritanya!

Baca juga: Semester Pertama 2023 Okupansi Rata-Rata Kawasan The Nusa Dua Naik 97,33 Persen! Ini Alasannya

Suasana saat Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menunjukkan salah satu bibit unggul kakao di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember, Jawa Timur, Sabtu 29 Juli 2023 kemarin. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Ia mengatakan, seluruh masyarakat terutama petani yang bergerak di bidang kakao harus serius. Apalagi di beberapa wilayah seperti di Desa Ekasari, Desa Pohsanten, dan Desa Gumbrih dan wilayah lainnya sudah mulai menanam bibit kakao kualitas unggul.

Ini, kata Tamba, akan menjadikan Jembrana rujukan beberapa negara luar seperti Eropa dan Amerika untuk berkunjung dan selanjutnya membeli produk pertanian. Tamba berkeyakinan, ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan.

“Karena ini peluang untuk menjadi masyarakat Jembrana yang bahagia dan sejahtera, kami harus bekerja lebih keras lagi. Kakao Jembrana memiliki kualitas yang sangat baik. Tapi begitu, kami harus terus siapkan petani, lahan, serta perangkat untuk pengolahan,” jelas dia.

Politikus asal Desa Kaliakah ini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tempat lengkap dengan alat pengolahan kakao. Itu merupakan hadiah dari Presiden Joko Widodo karena Jembrana merupakan satu dari tiga daerah di Indonesia yang mendapat perhatian.

Camat Pekutatan, I Wayan Yudana mengatakan, pertanian di Jembrana sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi. Untuk mewujudkan Jembrana Emas 2026 dan menjadikan Jembrana sebagai Kota Kakao, sektor ini harus digarap dengan serius. "Masyarakat yang bergerak di bidang pertanian harus bekerja maksimal,' jelasnya.

“Tema kami adalah Do it With Passion. Artinya lakukan segala hal dengan semangat yang tinggi. Ketika semangat itu sudah ada, apapun yang kita lakukan akan menuai hasil yang maksimal,” demikian kata dia.

Ia meminta seluruh masyarakat di Jembrana khususnya Kecamatan Pekutatan yang notabene lebih banyak bergerak di bidang pertanian untuk terus berupaya maksimal. Apalagi komoditas kakao Jembrana telah tembus pasar internasional.

Saat dikembangkan dengan maksimal, masyarakat akan dapat menikmati hasil dari pertanian di segala kondisi termasuk kondisi terburuk. “Semangat yang tinggi dari masyarakat akan mampu mewujudkan Jembrana Emas 2026,” tandasnya. (mpa)


Siap Saat Situasi Terburuk

Pandemi Covid19 membuat seluruh sektor lumpuh. Ini menjadi pelajaran berharga agar masyarakat bisa bertahan di situasi terburuk. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menegaskan produk pertanian unggulan di Gumi Makepung harus memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi hal tersebut.

“ini bagian untuk menghadapi situasi terburuk. Artinya nanti kita sudah siap atau mampu bertahan di situasi apapun. Karena kita tak mengetahui kedepannya apakah kita akan dihadapkan dengan situasi seperti pandemi Covid-19 kemarin,” demikian kata Tamba.

Jika kasus seperti pandemi terjadi lagi kedepannya, masyarakat Jembrana sudah siap menghadapinya. “Selain kakao, komoditas padi juga kami tetap siapkan. Ketika dua komoditas ini sudah aman. Masyarakat pasti akan mampu hidup bertahan menghadapi situasi terburuk,” tandasnya. (mpa)

Berita Terkini