TRIBUN-BALI.COM - Dinas Pariwisata Tabanan mencatat ada 723 akomodasi pariwisata yang tercecer dari pendataan. Kini total yang terdata sebanyak 1.477 akomodasi wisata. Sebagian besar akomodasi itu baru dan belum dilaporkan.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya meyakini jumlah akan terus bertambah karena pendataan masih terus berlangsung. Ia berkoordinasi dengan Satpol PP, Badan Keuangan, Dinas Perizinan untuk pendataan.
"Sudah bertambah ditemukan dari semula 754, kini menjadi 1.477 akomodasi pariwisata. Kami bekerjasama dengan OPD lain dalam mendata akomodasi pariwisata ini,” ucap Gung Satria Tenaya, Senin (7/8).
Baca juga: Kejar Target Rp2 Miliar dalam 5 Bulan! Disbudpar Karangasem Sebut Sektor Rekreasi &Olahraga Terkecil
Baca juga: Ketua Yayasan Pembuka Donasi Sudah Diperiksa! Kasus Dugaan Eksploitasi Anak Segera Gelar Perkara
Ia katakan, proses ini untuk mendapatkan data pasti akomodasi wisata dari hotel, vila hingga restoran. Kata dia, jika saat pendataan ditemukan akomodasi pariwisata ini belum lengkap soal izin, maka akan diminta untuk melengkapi. "Jadi sifatnya pembinaan dan pengawasan," kata dia.
"Koordinasi dengan Bakeuda karena tugas mereka mendata wajib pajak baru. Dinas Perizinan mendata legalitas atau kelengkapan izin yang dimiliki. Sedangkan Satpol PP lebih kepada penindakan ketika ada pelanggaran. Jadi sudah ada tugas masing-masing,” jelasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Tabanan, Ni Made Suastini menjelaskan, pendataan itu menjadi acuan saat Pemprov Bali maupun Pemerintah Pusat meminta data riil tentang jumlah akomodasi pariwisata di Tabanan.
Kerap kali, data akomodasi pariwisata itu untuk melengkapi data Badan Pusat Statistik (BPS). Termasuk juga untuk mendukung upaya promosi pariwisata di Tabanan. Apalagi, kata dia, ada program pembinaan yang sumber anggarannya dari Pemprov Bali maupun Pemerintah Pusat.
"Nah ketika sudah ada data konkret tentu akan lebih mudah melakukan pembinaan. Misalnya saja, mana yang sekiranya bisa dikembangkan dan mana yang sekiranya perlu dibantu untuk upaya promosi pariwisatanya," ujarnya.
“Kami terjun dalam seminggu tim akan bergerak sebanyak tiga kali. Dan ditargetkan rampung dan menyasar seluruh desa di sepuluh kecamatan hingga akhir tahun 2023 ini,” demikian bebernya. (ang)