TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung, mulai mengkaji kerugian para petani yang terdampak kekeringan di Subak Penarungan, Desa penarungan Mengwi.
Pengkajian kerugian dilakukan sebagai tindaklanjut rencana pemberian bantuan terhadap petani terkait sawahnya kering karena bendungan Tukad Yeh Penet jebol.
Dalam mengkaji kerugian yang dialami, pemerintah setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan, tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna).
Kepala Pelaksana BPBD Badung, Wayan Darma mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Pekaseh Subak Penarungan.
Langkah ini menindaklanjuti perintah pimpinan, dalam hal ini Bupati Badung untuk menindaklanjuti kekeringan yang terjadi akibat jebolnya bendungan Yeh Penet.
"Kami di BPBD sedang menunggu perbaikan proposal dari Pekaseh Subak Penarungan. Jadi atas dasar proposal dimaksud, kami melalui Tim Jitupasna yang anggotanya terdiri dari OPD terkait akan menindaklanjuti sesuai ketentuan," ungkap Wayan Darma, Senin 14 Agustus 2023
Sementara Kasi Rekon BPBD Badung, Putu Juniarta seijin Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma menerangkan lebih lanjut bahwa, terdapat tiga subak yang terdampak kekeringan, yakni Subak Penarungan, Subak Aban, dan Subak Batan Wani.
Bahkan setiap petani di masing-masing subak tersebut akan mengajukan proposal permohonan bantuan.
"Kami akan berkoordinasi dengan BPKAD dan Dinas Pertanian sebagai leading sektor untuk melakukan kajian. Kami akan mengkaji besaran kerugian yang dikeluakan dan dampaknya," jelasnya.
Baca juga: Lestarikan Permainan Tradisional, 45 Peserta Ikut Lomba Engklek dan Sepit-Sepitan
Diakui, setelah itu akan diajukan ke pimpinan, dalam hal ini Sekda Badung dan Bapak Bupati Badung untuk dimintai petunjuk.
Terkait besaran kerugian petani yang akan diganti, Putu Juniarta mengatakan akan ditentukan berdasarkan kajian dari proposal yang diajukan.
"Besaran bantuan akan dilihat dari besaran kerugian yang tentunya akan dikaji terlebih dahulu dan diajukan ke pimpinan," tegasnya.
Menurutnya, untuk penanganan fisik saluran air Tukad Yeh Penet telah ditangani BWS Bali Penida.
Sedangkan, saat ini tengah dilakukan pemulihan ekonomi dampak bencana akibat gagal panen di wilayah Subak Penarungan dan sekitarnya.
Nanti akan dilakukan verifikasi ke lapangan dari BPBD dengan melibatkan dinas teknis terkait dalam hal ini Dinas Pertanian dan BPKD.