TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Suasana Ayu Terra Resort di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali cukup mencekam pada Minggu 3 September 2023 pagi.
Sebab tak ada satupun aktivitas di dalam resort pasca pihak kepolisian melakukan penyelidikan tewasnya lima pegawai akibat tali lift putus.
Pantauan Tribun Bali, pintu gerbang resort tersebut telah tertutup rapat.
Di tengok dari luar, di dalam hanya ada sepeda motor yang diduga milik para korban tewas, dan kendaraan operasional resort.
Baca juga: Lift Ayu Terra Resort Ubud Tewaskan Lima Pegawai, Polres Gianyar Belum Tetapkan Tersangka
"Pegawai, menegemen, humas maupun pemiliknya sudah tidak ada di sini. Sudah sepi, sudah tutup setelah petugas (kepolisian) pulang kemarin sore," ujar seseorang saat ditemui di depan resort pada Minggu 3 September 2023.
Ayu Terra Resort ini, berada di lokasi yang diminati oleh wisatawan mancanegara.
Lokasinya berada di atas tebing sungai ayung.
Posisi resort ini juga menyesuaikan dengan kontur tanah lembah.
Yakni, setiap kamar hotel berada di lembah. Dan, dari depan kamar, tamu akan menikmati lembah sungai ayung.
Sementara untuk menuju resort ini cukup mudah.
Sebab aksesnya ada di depan Jalan Raya Kedewatan dan dekat dengan warung-warung nasi langganan wisatawan.
Meski dekat dengan jalan raya, namun suasana resort ini tetap nyaman.
Baca juga: Kecelakaan Lift Tewaskan Lima Karyawan, Dispar Bali Akan Cek Izin Ayu Terra Resort Ubud
Sebab ada banyak pepohonan yang menyejukkan dan membelah kebisingan kendaraan di jalan raya.
Tak ayal, sebelum adanya insiden lift maut yang menewaskan lima pegawai, resort ini tak pernah sepi tamu.
Tanggung Semua Biaya Pengabenan Korban
Pemilik Ayu Terra Resort, Linggawati Utomo (60), mengatakan, ia tak pernah menyangka musibah seperti ini akan terjadi.
Kata dia, pihaknya telah memiliki data terkait maintenance fasilitas perusahaan.
Sementata untuk lift, berdasarkan data yang dimiliki perusahaan terakhir uji kelayakan pada November 2022 dan masih berlangsung baik hingga akhir November 2023.
“Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Linggawati mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas peristiwa ini. Pihaknya pum telah bertemu dengan pihak keluarga korban. Dan, ia mengatakan akan menanggung semua biaya pengabenan.
Sebab kebetulan, semua korban beragama Hindu Bali.
Baca juga: Kasus Kecelakaan Lift di Ubud: Cok Ace Siapkan Sanksi Jika Terbukti Ada Kelalaian dari Pengelola
"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa. Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Linggawati.
Terakhir, ia menyatakan kehilangan dan mengucapkan rasa duka yang mendalam.
"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," ujarnya.
(*)