Berita Denpasar

September 2023, Wilayah Kota Denpasar Dibombardir Fogging, Cegah DBD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan fogging di Kota Denpasar untuk antisipasi penyebaran DBD

September 2023, Wilayah Kota Denpasar Dibombardir Fogging, Cegah DBD

 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sepanjang bulan September 2023, wilayah Kota Denpasar akan dibombardir dengan fogging.

 

Pelaksanaan fogging massal atau ULV periode 2 digelar Dinas Kesehatan Kota Denpasar.

 

Pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai upaya pengendalian dan pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca juga: DBD di Klungkung Tembus Angka 508 Kasus Selama 7 Bulan

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati menjelaskan, fogging ULV akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 26 September.

 

Pelaksanaannya pun tersebar di beberapa lokasi di Kota Denpasar.

 

“Kegiatan ini rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun. Periode pertama pada bulan April lalu, dan periode kedua di bulan September ini. Di mana, saat musim kemarau ini adalah waktu tepat memutus mata rantai penularan nyamuk ini,” katanya, Minggu, 3 September 2023.

Baca juga: Kasus DBD di Jembrana Bali Jadi Atensi Khusus, Masyarakat Harus Jaga Kebersihan Lingkungan

Selain fogging ULV, Candrawati mengatakan saat ini, Denpasar juga tengah mengadaptasi teknologi inovasi wolbachia.

 

Teknologi ini sendiri dilakukan dengan cara menginokulasikan atau memindahkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes Aegypti.

Baca juga: Kasus DBD di Jembrana Meningkat Dua Kali Lipat, Tertinggi Lima Tahun Terakhir 

Diketahui, bakteri yang tumbuh alami pada serangga, bisa melumpuhkan berbagai macam virus termasuk virus dengue.

 

"Terkait dengan inovasi wolbachia ini, kita akan jadwalkan soft release pada pertengahan September 2023 mendatang di wilayah Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, dan akan diikuti oleh semua lokus di Kota Denpasar pada November 2023," katanya.

 

Dirinya berharap, dengan adanya perpaduan dua pola tersebut, yakni fogging ULV dan inovasi nyamuk ber-wolbachia, akan mampu mengendalikan kasus DBD di Kota Denpasar.

Baca juga: Kasus DBD Per Semester I 2023 Mencapai 373 Kasus, Ini yang Dilakukan Dinkes Karangasem

Kendati demikian, pihaknya juga tetap menghimbau agar masyarakat tetap melaksanakan 3M di lingkungan sekitarnya.

 

Sementara terkait kasus, sejak Januari hingga 12 Agustus 2023, kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD mencapai 1.278 kasus.

 

Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 untuk periode yang sama.

 

Di mana total kasus DBD dari Januari hingga Agustus 2022 sebanyak 754 kasus.

Baca juga: DBD di Jembrana Tembus 392 Kasus Selama 6 Bulan, Jadi Kasus Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir

Meskipun kasus melonjak di tahun 2023, namun belakangan ini kasus demam berdarah di Kota Denpasar semakin melandai.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda.

 

Untuk data per bulannya yakni Januari 2023 sebanyak 296 kasus, Februari 255 kasus, Maret 230 kasus, April 186 kasus, Mei 158 kasus, Juni sebanyak 81 kasus, Juli sebanyak 59 kasus, dan hingga 12 Agustus sebanyak 13 kasus.

 

Sementara untuk desa atau kelurahan dengan kasus tertinggi ditempati oleh Kelurahan Sesetan dengan 127 kasus, Kelurahan Padangsambian 90 kasus, Desa Sidakarya sebanyak 74 kasus. (*)

 

 

Berita lainnya di Demam Berdarah Dengue

Berita Terkini