DBD di Klungkung
DBD di Klungkung Tembus Angka 508 Kasus Selama 7 Bulan
DBD (Demam Berdarah Dangue) masih menjadi penyakit tropis yang jumlah kasusnya tinggi di Kabupaten Klungkung.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - DBD (Demam Berdarah Dangue) masih menjadi penyakit tropis yang jumlah kasusnya tinggi di Kabupaten Klungkung.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, selama 7 bulan sudah tercatat 508 kasus pasien penderita DBD di Kabupaten Klungkung.
Dinas Kesehatan Klungkung dalan beberapa tahun belakangan, terus berupaya untuk melakukan upaya PSN (pemberantasan sarang nyamuk) untuk menekan angka DBD di Klungkung. Namun nyatanya angka kasus DB di Klungkung masih cukup tinggi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr. Ida Ayu Megawati membeberkan data kasus DBD di Klungkung selama 2023 dari bulan Januari sampai Juli 2023 yang sudah mencapai 508 kasus.
Terbanyak di Januari sebanyak 101 kasus, lalu setiap bulan mengalami tren penurunan kasus misal Februari 93 kasus, Maret 85 kasus, April 79 kasus, Mei 58 kasus, Juni 48 kasus, dan Juli 44 kasus.
"Sedangkan Agustus belum masuk (datanya), karena masih dihitung dari perawatan di rumah sakit, Puskesmas rawat inap serta RS Gema Santi Nusa Penida,” jelas Megawati, Jumat (25/8/2023).
Dari jumlah kasus DBD di Klungkung pada 2023 itu, 3 pasien diantaranya meninggal dunia. seorang diantaranya merupakan balita berusia 10 bulan, meninggal dengan DBD pada Maret 2023.
"Merujuk data Dinas Kesehatan, angka setiap bulannya cukup tinggi. Misal Januari 2023 mencapai 101 kasus. Ini karena pada Bulan Januari 2023 adalah puncak musim penghujan,” ungkapnya.
Sementara jika dibandingkan dengan data tahun 2022, jumlah kasus DBD di Klungkung mencapai 617 kasus selama setahun dari Januari sampai Desember 2022.
Melihat kasus DBD yang masih cukup tinggi di Klungkung, Dinad Kesehatan tetus mengingatkan masyarakat untum memperhatikan kebersihan lingkungan.
Serta terus menggencarkan upaya pemberantasan sarang nyamuk, sebagai langkah paling efektif dalam mencegah demam berdarah.
Baca juga: Eka Wiryastuti Tidak Nampak Di Kampung Halaman di Tabanan, Dikabarkan Sudah Balik ke Denpasar
“Kami juga minta kerja sama masyarakat, kebersihan lingkungan utamanya, untuk sosialisasi ke masyarakat sudah sering, kami ingatkan. Kesadaran masyarakatan akan kesehatan dan lingkungan sangat berperan dalam menekak angka kasus demam berdarah," ungkap Megawati.
Sementara, Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiasa, mengatakan, Jumat (25/8/2023) ada 6 orang pasien yang sedang menjalani rawat inap karena demam berdarah.
Selama Agustus ini, sudah ada 29 pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Klungkung. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.