"Selain penunggu pohon besar, juga ada banyak anak kecil-kecil di sini. Tapi mereka tak punya tempat tinggal. Nanti kita buatkan tempatnya. Sosok anak-anak itu sering bermain di kolam renang," ungkap Jro Mangku.
Dijelaskan, saat resort dibangun juga terdapat telaga niskala yang ditimbun. Supaya aura negatif telaga tidak mengganggu operasional hotel, Jro Mangku Swastika mengatakan telah membangunkan spirit telaga tersebut menggunalan upakara. "Kolam niskalanya, spiritnya kita hidupkan pakai daksina," ujarnya.
Serati banten, Ni Luh Suati mengatakan, pemesanan banten untuk upacara di Ayu Terra Resort Ubud cukup mendadak.
Padahal saat itu, pihaknya masih banyak pesanan. Namun dikarenakan pihaknya langsung ditelepon oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, dan dikatakan bahwa upacara di Ayu Terra Resort Ubud bersifat sangat mendesak, sehingga iapun mengutamakan banten untuk upacara di sini.
"Sudah disiapkan sejak kemarin. Ini bantennya mandadak. Padahal banyak pesanan. Tapi karena langsung ditelepon oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda, katanya ini sangat mendesak, makanya diutamakan dulu yang ini," ujarnya.
Owner Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati Utomo mengatakan, upacara ini digelar berdasarkan saran dari para tokoh-tokoh orang suci Hindu di Bali.
Dan, pihaknya pun ingin supaya resortnya dijauhkan dari hal-hal yang tak diinginkan, sehingga dilangsungkanlah upacara ini. "Mudah-mudahan kita dijauhkan dari hal-hal negatif," ujarnya. (*)