Berita Jembrana

Setiap Purnama dan Tilem Selalu Waswas, Komisi V DPR RI Pastikan Revitmen Dibangun 2024

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Jembrana, Jumat 8 September 2023.

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Jembrana, Jumat 8 September 2023. Ada dua hal yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Yakni soal megaproyek revitalisasi Pasar Umum Negara dan proyek penanganan abrasi di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Khusus untuk pembangunan revitmen, rencananya akan mulai digarap pada 2024 mendatang.

Panjang yang akan dibangun adalah 1,9 Kilometer dengan anggaran sekitar Rp50 Miliar. 

Perbekel Banyubiru, I Komang Yuhartono menuturkan, warga pesisir di Banjar Pebuahan sudah diterjang abrasi sejak tahun 2011.

Saat itu, kondisinya belum terlalu parah. Dengan kondisi tersebut sedikitnya ada sekitar 240 KK lebih yang terdampak.

Sejak saat itu, pihak desa bersama pemerintah kabupaten sudah melakukan penanganan sementara namun kondisi alam tak memungkinkan lagi.

"Parahnya (abrasi) mulai 2014 hingga saat ini," ucapnya.

Dia juga mengaku bahwa setiap purnama dan tilem selalu was-was.

Sebab, pada hari tersebut air laut otomatis mengganas yang berpotensi memporak-porandakan kawasan pesisir.

"Setiap malam di Purnama dan Tilem kami selalu waswas. Tapi kami standby jika dihubungi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau melaporkan kejadian," tuturnya.

Yuhartono melanjutkan, sebelum diterjang abrasi yang parah, warga setempat tidak hanya berprofesi sebagai nelayan.

Melainkan juga sebagai pengusaha warung makan yakni kuliner ikan bakar.

Dulu, kuliner di kawasan tersebut sangat terkenal dengan nama Ikan Bakar Pebuahan. 

"Warung lesehan yang terkenal dengan nama Ikan Bakar Pebuahan tersebut telah dikunjungi konsumen dari berbagai wilayah termasuk luar Bali yakni Jakarta dan sekitarnya," ungkapnya.

Baca juga: Tribun Bali Salurkan Bantuan Telur Pada Balita Stunting di Kecamatan Kintamani

Baca juga: Pusing Kalah Melulu, Persija Jakarta Sampai Ajak Jakmania Diskusi Soal Liga 1: Kami Terima Kritikan


Dia berharap, dengan kehadirian Komisi IV DPR RI serta Kementrian PUPR, diharapkan wilayah pesisir Pebuahan yang terdampak abrasi bisa diberikan bantuan dengan pembangunan revitmen. 

"Kami harap bisa segera diperbaiki, agar warga kami tidak was-was lagi ketika terjadi air pasang," harapnya.

Direktur Bina Teknik SDA Kementrian PUPR, Muhammad Rizal menuturkan, secara umum untuk penanganan abrasi di Bali khususnya Jembrana direncanakan tahun 2024 mendatang.

Di Jembrana adalah di pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru. 

Menurut data yang dipaparkan, di Bali terdapat 633,35 kilometer panjang garis pantai.

Dari jumlah tersebut yang mengalami abrasi sepanjang 215,82 kilometer dan yang sudah tertangani baru 122,14 kilometer. Sehingga yang perlu penanganan sepanjang 93,67 kilometer. 

Khusus untuk di Jembrana, dari panjang garis pantai 87,173 kilometer, yang mengalami abrasi sepanjang 21,86 kilometer dan sudah tertangani 8,93 kilometer.

Sehingga panjang pantai yang belum ditangani sepanjang 12,92 kilometer.

"Rencananya pantai Pebuahan bakal dilakukan pembangunan revitmen sepanjang 1,9 kilometer dengan pagu anggaran hampir Rp50 Miliar," ungkapnya. 

Terpisah, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, sesuai yang disampaikan Kementrian PUPR, Pantai Pebuahan bakal ditangani tahun depan.

Ini menjadi berita yang sangat baik dan ditunggu masyarakat Pebuahan, Desa Banyubiru. 

"Sesuai penyampaian Kementrian PUPR, pesisir Pebuahan akan ditangani tahun 2024. Itu dipastikan bisa berjalan dengan anggaran pagu sekitar Rp50 Miliar dan panjang 1,9 Kilometer," ungkapnya.

"Kami mohon doa, akan kita kawal agar semua berjalan," tandasnya.


Penanganan Abrasi Jadi Prioritas


Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, terkait penanganan abrasi tersebut sifatnya single years dan dianggarkan pada 2024 mendatang. 

"Diharapkan nantinya selesai sebelum Oktober 2024 mendatang. Saya kira anggaran yang tersebut diplot sumber daya air sudah cukup tegas. Ini juga hasil dari kunjungan kerja spesifik kita yang mana juga menjadi prioritas," tandasnya.(*)

Berita Terkini