Berita Jembrana

Pasang Keran Air Bersih di Setiap 100 Meter, Tim Gabungan Pasangan 11 Titik Keran Air Bersih

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga bersama aparat TNI-Polri saat melakukan perbaikan pipa air untuk memastikan distirbusi air bersih ke warga laancar di Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Rabu 13 September 2023.

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Dampak musim kemarau diperparah fenomena El Nino di Jembrana mulai tertangani.

Selain distribusi air di dua titik mulai lancar, hujan juga mulai turun.

Di dua lingkungan wilayah Kelurahah Pendem yang sebelumnya kesulitan atau krisis air mulai tertangani.

Bahkan, tim gabungan setempat juga sudah menyediakan sedikitnya 11 titik keran air bersih untuk warga terdampak. 

Menurut Lurah Pendem, I Putu Eko Darma Wirawan menjelaskan, sebulan pascakekeringan menyebabkan krisis air bersih sudah mulai tertangani.

Bahkan, dua tandon air milik BPBD Jembrana juga sudah ditarik karena tim gabungan di Kelurahan Pendem tersebut sudah mulai dialiri air.

Dia mengungkapkan, sejatinya kondisi krisis air tersebut terjadi lantaran pengaturan air yang kurang disiplin.

Sehingga saat ini, pihaknya kembali melakukan pengaturan air seperti semula.

"Dengan dana swadaya, kita (tim gabungan) berupaya untuk menyediakan keran air bersih. Total sudah ada 11 titik sekarang. Jaraknya setiap 100 meter," jelasnya.

Baca juga: Masih Pakai Seragam dan Kendaraan Dinas, Penyuluh KB di Seririt Ditangkap Saat Bawa 7 Kilo Ganja

Meskipun belum pulih, kata dia, saat ini kondisinya berangsur membaik. Untuk memaksimalkan pelayanan, pihaknya berencana menambah keran air sebanyak 13 titik. Saat ini sedang diupayakan pemasangannya.

"Meskipun sudah mulai tertangani, kami imbau warga memanfaatkan air bersih dengan maksimal misalnya untuk kebutuhan minum dan memasak. Sementara, untuk kebutuhan mandi dan mencuci lebih baik sementara manfaatkan air sungai," imbaunya.

"Kalau bisa kedepannya warga mulai menyiapkan tempat-tempat penampungan air kedepannya. Ini sebagai antisipasi menghadapi musim kekeringan kedepannya," imbuhnya.

Disinggung mengenai upaya secara niskala seperti menggelar ritual memohon hujan, Putu Eko mengakui justru sebaliknya.

Pihaknya bersama krama menggelar ritual seperti biasa sebagai wujud syukur masih diberikan air.

Dan diharapkan, debit air kian hari semakin membaik dan musim kemarau tak sampai berdampak ke masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini