TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Curahan hati Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait keputusannya bergabung dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diungkapkannya secara terbuka.
Prabowo mengaku sangat memahami banyak pendukungnya yang kecewa dengan keputusannya bergabung dengan Jokowi.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Kebangsaan Bersama 1000 Guru Besar, Rektor dan Cendekiawan se-Indonesia, di Hotel Bidakara Jakarta pada Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: Dukungan Terbuka Luhut untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Luhut: Semoga Bisa Sukses
"Saya mengerti banyak pendukung saya yang kecewa sama saya. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya saya bergabung dengan Pak Jokowi. Saya mengerti. Apalagi emak-emaknya tuh," ucap Prabowo.
Prabowo pun meminta para akademisi dan para cendikiawan yang hadir agar membantunya untuk menjelaskan kepada masyarakat. Khususnya, kata dia, mengapa akhirnya memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Prabowo menjelaskan dirinya memahami betul sejarah bangsa Indonesia. Dia tidak mau rakyat terus menerus diadu domba agar berselisih satu sama lainnya.
Baca juga: Doa Senior untuk Junior, Luhut Binsar Panjaitan Harapkan Prabowo Sukses di Pilpres 2024
"Saya tidak mau diadu domba. Begitu beliau mengajak saya kata iya saya bergabung dan kita bersatu dan Indonesia tenang, Indonesia kuat dan Indonesia tidak mau diadu domba lagi," katanya.
Pada 2019 lalu, Prabowo mengungkap Presiden Jokowi pun mengajaknya untuk bergabung dalam pemerintahan Indonesia Maju. Dari sana, Ia pun melihat Eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai sosok yang cinta Indonesia.
"Pak Jokowi itu orang Indonesia, hati saya, insting saya mengatakan waktu itu Pak Jokowi orang merah putih. Cinta Indonesia, cinta rakyat. Kenapa saya harus diadu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia dan cinta rakyat Indonesia," jelasnya.
Karenanya, Eks Danjen Kopassus itu pun meminta masyarakat mewaspadai adanya kekuatan dari negara asing yang menunggu setiap pemilihan umum (Pemilu) agar bangsa Indonesia terpecah.
"Setiap 5 tahun pasti ada kekuatan kekuatan, negara negara yang selalu menunggu dan berharap dan berjuang Indonesia rusuh. Ini sejarah," tandasnya.
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Prabowo Curhat Banyak Pendukungnya Kecewa Karena Dirinya Gabung Pemerintahan Presiden Jokowi