Berita Jembrana

Cegah Kebakaran, Petugas Semprotkan Cairan Pengurai Bakteri ke Sampah di TPA Peh Jembrana

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pengelola sampah saat menyemprotkan cairan pengurai bakteri pada tumpukan sampah yang baru datang di TPA Peh di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu 18 Oktober 2023 - Cegah Kebakaran, Petugas Semprotkan Cairan Pengurai Bakteri ke Sampah di TPA Peh Jembrana

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Peristiwa kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) terjadi di beberapa wilayah di Bali.

Sebagai antisipasi hal serupa terjadi di Jembrana, Bali, petugas terkait telah melakukan langkah-langkah pencegahan.

Terbaru adalah dengan menyemprotkan campuran cairan EM4 dan Molase.

Cairan ini dinilai mampu mempercepat penguraian sampah di TPA Peh Jembrana dan meminimalisir timbulnya gas metana yang disebut sebagai salah satu pemicu kebakaran.

Baca juga: Janji Wali Kota Denpasar bagi yang Bisa Turunkan Hujan di TPA Suwung: Tiket Liburan ke Singapura

Di sisi lain, patroli dan mengultimatum petugas di TPA Peh untuk tidak membuang puntung rokok sembarang tetap dilaksanakan.

Patroli dilakukan dengan cara mengecek timbunan gunung sampah yang tingginya mencapai 30-35 meter secara berkala guna memastikan tidak sampai timbul percikap api.

Mengingat suhu panas yang terjadi saat ini bisa memicu peristiwa kebakaran di TPA.

"Selain patroli dan kedisiplinan petugas, kita juga semprotkan campuran cairan pengurai bakteri untuk mempercepat proses pembusukan sampah sebelum ditimbun. Selain itu juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab kebakaran," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, Rabu 18 Oktober 2023.

Dia melanjutkan, cairan yang digunakan adalah campuran dari EM4 dan Molase.

Pada campuran 1 banding 1 cairan tersebut bisa dihunakan untuk 10 hari ke depan.

Dan hingga saat ini, sedikitnya ada 100 liter campuran yang sudah digunakan.

"Ini kita semprotkan ke sampah yang baru datang saja. Setelah itu baru dipindah. Penyemprotan bakteri ini membantu mengurangi risiko kebakaran dengan mempercepat dekomposisi sampah organik," katanya.

Menurutnya, hal ini sangat penting dilakukan. Mengingat, TPA Peh di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini memiliki ketinggian tumpukan sampah mencapai 30 hingga 35 meter.

Apalagi TPA Peh Jembrana yang memiliki luas lahan sekitar 2 hektare dengan zona aktif seluas 70 are.

Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi DLH Jembrana.

Halaman
12

Berita Terkini