Mahasiswi Unair Meninggal Dunia

FAKTA Mahasiswi Unair Tewas di Mobil: Misteri Tabung Gas Helium, Surat hingga Pengakuan Keluarga

Editor: Mei Yuniken
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengangkat kantong berisi mayat Bernadette Caroline Angelica Harianto atau CA, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unair yang ditemukan tewas di dalam mobil Honda Jazz berplat nomor AG 1484 BY di halaman sebuah apartemen, Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, di Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad atau Minggu (5/11/2023).

Selain itu, petugas juga sudah memintai beberapa saksi lain dari kampus korban.

Termasuk dari teman dan relasinya yang ada di sana.

Ditanya tentang dugaan penyebab kematian korban, Andaru tidak mau berandai-andai.

Apakah mahasiswi itu korban pembunuhan atau bunuh diri, disebutnya semua masih proses penyelidikan.

Selain melakukan autopsi terhadap jenazah korban, petugas juga melakukan uji toksikologi terhadap sampel-sampel organ dari korban.

Itu juga untuk memastikan apakah ada racun atau tidak di dalam tubuh korban, serta untuk memastikan dugaan lainnya terkait penyebab kematian korban.

“Kami tidak mau menduga-duga dan menyampaikan kesimpulan yang tergesa-gesa. Kami melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan penyebab kematian dan semua terkait peristiwa ini,” tandasnya.

Pengakuan Keluarga dan Sahabat Korban

Gunawan, ayah Caroline Angelica, mengaku kaget setelah mendapatkan kabar putrinya ditemukan tewas di dalam mobil.

"Saya dikabari pagi jam 9. Saya tidak ada firasat apa-apa, tapi saya kemarin gelisah baru tidur jam 7 pagi," kata Gunawan kepada Tribun Mataraman di rumahnya, Kota Kediri.

Gunawan dan istri begitu mendapatkan kabar putrinya tewas sangat shock dan menangis.

"Ini anak yang paling saya sayangi," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Keluarga bertemu terakhir dengan Caroline Angelica pada hari Senin (30/11/2023) ketika pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.

Selanjutnya, pada Selasa (31/11/2023) pagi, Caroline Angelica kembali lagi ke Surabaya.

Pada pada Rabu (1/11/2023) pagi, Caroline Angelica kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal dunia di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

"Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," katanya.

Namun Gunawan menjelaskan, anaknya memang tertutup.

Kedua orangtuanya juga tidak mengetahui permasalahan yang mengakibatkan putrinya ditemukan meninggal tidak wajar.

"Saya dan ibunya sangat menyayangi," ungkapnya.

Gunawan membenarkan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya.

Inti isi surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih.

Gunawan juga menjelaskan, tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium.

"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya mengatakan.

Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf telah menjaganya selama ini.

"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.

Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.

"Saya tadi juga mendatangkan penerjemah, tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelasnya.

Namun Gunawan mengakui anaknya merupakan tipe anak pendiam dan kalau bicara secukupnya.

Caroline Angelica merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.

Sementara rencana pemakaman juga masih belum ditentukan waktunya karena masih menunggu keluarga yang lain.

Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Sinoman Dana Pangrukti, Kota Kediri.

Informasi yang dikumpulkan Surya, korban dikenal sosok mahasiswi berprestasi di Unair.

Lulus kuliah dengan IPK 3,8, korban kemudian melanjutkan menjalani program coas.

Caos merupakan program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.

"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah Patalogi. Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," ujar Kiara, rekan korban.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Adik Mahasiswa Unair Tewas Terbungkus Plastik di Mobil, Kuak Gelagat Kakak: Memeluk Erat, 

Berita Terkini