Usia penderita masih didominasi 15 -59 Tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, mengaku, kasus ODGJ di Karangasem menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dulu tahun 2017 dikisaran angka 1.500 lebih. Tapi sekarang sudah turun secara bertahap oleh pemerintah,"kata Pertama.
Pejabat asal Kecamatan Sidemen mengatakan, 1.107 sudah didiagnosa gangguan jiwa oleh medis dan sekarang masih menjalani perawatan.
Baik rawat jalan maupun rawat inap di RSJ Bangli.
Sedangkan yang rawat jalan, biasanya medis melakukan kunjungan atau penderita mengambil obat faskes.
Penyebab yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa sebagian besar dikarenakan depresi.
Kemungkinan karena masalah kesehatan, ekonomi, keluarga, dan percintaan
“Penyebab yang bersangkutan gila banyak. Kita akan berusaha menekannya, sehingga kasus ODGJ turun di Karangasem,"tambahnya.
Ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam menekan kasus gangguan jiwa di Karangasem.
Satu diantaranya melakukan pendataan, untuk pastikan nama dan alamat bersangkutan.
Sehingga pengobatan yang dilakukan medis cepat dan tepat.
Selain itu untuk menghindari pemasungan pada ODGJ. (*)