Pemilu 2024

PDIP Sebut Jalan Tol Lebih Prioritas, Tanggapi Tim Prabowo Kampanye Pembangunan Bandara Bali Utara

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendahara DPD PDIP sekaligus Bendahara TPD Ganjar-Mahfud di Bali, Dewa Made Mahayadnya. Terbaru, sebut pembangunan TOL lebih strategis ketimbang Bandara Bali Utara.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PDIP Bali angkat bicara terkait kampanye kubu Prabowo-Gibran soal pembangunan Bandara Bali Utara.

Diketahui, pembangunan Bandara Bali Utara ini sempat mendapat penolakan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang disampaikannya di Bali, Senin (16/1/2023) lalu.


Respons kampanye itu diungkapkan oleh Bendahara DPD PDIP Bali sekaligus Bendahara TPD Ganjar-Mahfud Bali, Dewa Made Mahayadnya saat dihubungi Tribun Bali, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Bawaslu Tunggu Hasil Pleno Laporan Perusakan APK, Tiga Baliho PDIP Dirusak Oknum Pemuda di Jembrana

Pria yang akrab disapa Dewa Jack itu mengatakan, pembangunan Bali Utara memang dibutuhkan demi pemerataan. Namun, kini Bali belum memiliki infrastruktur pendukung yang memadai.


Bila Bandara Bali Utara dibangun tanpa infrastruktur yang memadai, maka hasilnya akan sama saja. Masyarakat, Kata Dewa Jack, perlu menghabiskan waktu 3-4 jam demi mencapai Bandara Bali Utara.

Baca juga: PDIP Klungkung Bentuk Posko Gotong Royong Saat Rahina Buda Cemeng Klawu


“Kita di Bali, dengan Bandara Ngurah Rai sudah berjalan dengan baik. Memang untuk pemerataan di Utara perlu juga. Tapi kita lihat infrastruktur pendukungnya belum kita miliki. Jangan sampai bandara ada, tapi ke bandara 3-4 jam. Sama saja,” katanya.


Menurutnya, pembangunan yang paling strategis adalah pembangunan jalan tol. Hal ini dikatakan pula merupakan pertimbangannya dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Sebut Acara PDIP Palu, Sulawesi Tengah Didatangi Intel Saat Hasto Berkunjung

“Pertimbangan untuk urusan Bali, tentu Bappenas yang lebih paham tentang proyeksi kebutuhan bandara ini. Pertimbangan kami dengan Bappenas, memang betul kita bikin tol dulu untuk tembus ke lokasi bandara,” imbuhnya.


Pihaknya tak memastikan apakah pembangunan Bandara Bali Utara ini sepenuhnya ditolak bila Ganjar-Mahfud menang pada Pilpres mendatang.

Hal ini disebut akan dibahas lebih lanjut melalui Bappenas. Isu pembangunan Bandara Bali Utara yang menjadi bahan kampanye Prabowo-Gibran, dikatakannya sebagai tanda kubu Prabowo-Gibran kehabisan akal guna “menjual produknya”.

Baca juga: BREAKING NEWS! Megawati Soekarnoputri akan ke Bali, Hadiri Konsolidasi Pemenangan Pemilu 2024 PDIP


“Bali merupakan kandang PDIP. Tentu juga kandang Ganjar-Mahfud. Menurut kami, mereka sudah kehabisan akal bagaimana menjual produknya. Sehingga mencoba mengangkat isu itu,” katanya.


Dewa Jack yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali itu membeberkan, kampanye itu memang sengaja menarget pemilih di Buleleng. Pasalnya, Kabupaten Buleleng disebut sebagai daerah dengan suara pemilih PDIP terbanyak.

Baca juga: Plt Bupati Klungkung ‘Panglima Perang’ Prabowo-Gibran, Sekjen PDIP Singgung Karmaphala di Bali


Selain Buleleng, kata Dewa Jack, Gianyar juga menjadi salah satu daerah yang menjadi sasaran. Sebab, Gianyar dikatakan sebagai daerah yang paling besar memenangkan Presiden Joko Widodo sewaktu mengikuti Pilpres.


“Targetnya kan Buleleng dengan suara terbesar di Bali dan Gianyar yang menang paling besar pada zaman Jokowi,” ungkapnya.

Kendati ada beda pandang soal pembangunan di Bali, Dewa Jack mengaku pihaknya terus bekerja memenangkan Ganjar-Mahfud di Bali. (*)

 

 

Berita lainnya di Bandara Bali Utara

Berita Terkini