Berita Bali

Mycoplasma Pneumonia Terdeteksi di Indonesia, Dinkes Bali: Tak Ada Perlakuan Khusus untuk Tamu China

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Nyoman Gde Anom

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus Mycoplasma pneumonia yang ditemukan di China membuat resah warga Indonesia, khususnya Bali yang baru saja pulih dari Pandemi Covid-19.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Nyoman Gde Anom mengatakan berbagai upaya pencegahan agar Mycoplasma pneumonia tak masuk ke Bali. 


Upaya pencegahan tersebut di antaranya meningkatkan pengawasan terhadap orang yang masuk dari daerah terdampak, meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus dicurigai Pneumonia. 

Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius Bertambah, Kemenkes Perketat Bandara, Dinkes se-Bali Diminta Waspada


“Juga penguatan penyelenggaraan survailans. Tidak ada perlakukan khusus kepada wisatawan Cina,” kata, Anom Kamis 7 Desember 2023. 


Anom juga mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Bali akan menjalankan arahan sesuai dengan SE Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan konferensi pers oleh Kemenkes. 

“Kan kita ada KKP di Bandara, Puskesmas dan rumah sakit juga sudah disosialisakan,” imbuhnya. 

Baca juga: Dinkes Badung Pastikan Stok VAR Aman, Perkiraan Masih 1.100 Dosis


Sebelumnya, WHO mendeteksi adanya sinyal undiagnosed pneumonia pada anak di China yang di publikasikan di ProMed tgl 22 Nov 2023.

Media China menginformasikan adanya peningkatan kasus Mycoplasma pneumonia sejak Mei 2023, 3⁄4 pasien di diagnosis sebagai infeksi Mycoplasma.

Berdasarkan laporan epidemiologi nampak peningkatan kasus Mycoplasma Pneumoniae (40 persen) influenza, SARS COV-2 dan lain-lain.

Baca juga: Dinkes Bali Tak Permasalahkan Klinik Swasta Yang Tarik Biaya 900 Ribu Untuk Vaksin Anti Rabies

Di negara China mycoplasma memang menjadi causa terbanyak pada kasus pneumonia.

Adanya peningkatan kasus rawat jalan dan rawat inap pada anak yang disebabkan mycoplasma pneumoniae sejak Mei 2023 dan RSV, Adenovirus dan Influenza sejak Okt 2023, di mana saat ini sudah terjadi penurunan.

Mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi respiratori sebelum masa covid-19, insidensi 8.6 persen, insidensi turun jadi 0.7 persen di tahun 2021-2022.

Baca juga: Dinkes Gianyar Langsung Kerahkan Dokter Anak Demi Tangani Kasus Anak Stunting: Kita Jemput Bola

Pathogen ini memiliki periode inkubasi yang cukup lama dan penyebaran memerlukan waktu yang lama sehingga disebut sebagai Walking Pneumonia. 


Mycoplasma merupakan salah satu penyebab penyakit pneumonia di Masyarakat, yang paling banyak dampaknya anak-anak. Penyakit ini muncul pada situasi musim panas untuk negara-negara yang memiliki 4 musim.

Di China Peningkatan pneumonia terjadi 3-5 tahun. Penelitian di China, adenovirus, RSV menjadi penyebab beberapa tahun terakhir. (*)

Berita Terkini